HARIANSUMEDANG.COM — lima belas tahun lalu, negeri ini terwabahi ‘Demam Batu Akik’. Pandemi ini menerjang semua kalangan, termasuk kaum wanita dan anak-anak.
Kini, setelah demam itu lama mereda, banyak pecinta batu akik kembali mendambakan kapan demam itu menjangkit negeri ini kembali.
” Pasalnya, ketika demam batu akik melanda negeri ini, ada perasaan senang ‘membolang’ ke mana-mana mencari bahan batu, ” ungkap Sena pecinta batu asal Rancakalong.
Sena dan beberapa temannya sama-sama pecinta batu akik merasa ada kebahagiaan ketika menemukan bahan batu dan langsung dibentuk menjadi cincin batu akik.
Baca Juga:
Keindahan dan Sejarah Tahura Gunung Kunci di Sumedang: Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi
Kenapa Kucing Takut Dengan Mentimun ? Buah Ini Membuat Kucing Kaget dan Melihat dari Kejauhan
Mobil Listrik: Inovasi Terbaik di Era Baru Otomotif, Mampukah Mengalahkan Mobil Konvensional ?
” Beberapa waktu sebelum penggenangan Jatigede, kami berburu bahan batu di wilayah yang sekarang jadi dasar bendungan Jatigede, pokoknya indahlah ketika itu, ” kenang Sena.
Menurut Sena, selain hobi mencari bahan batu waktu itu kadang menghasilkan uang banyak, ” Pernah saya mendapat bahan batu warna hijau muda ada yang membeli hingga Rp.5 Juta, ” kenangnya.
Menurutnya, ada beberapa tempat di Sumedang yang sering ditemukan bahan batu bagus, semisal wilayah Godang di Tomo, Limusnunggal di Situraja dan wilayah sekitar Jatigede.
Batu Pancawarna Sumedang, kata Sena, tidak kalah dengan batu Pancawarna Garut, begitu pula jenis Solar, ” Batu warna hijau daun itu, di Sumedang pun banyak, ” katanya.
Baca Juga:
Guru Besar Universitas Padjadjaran Temukan Terapi Sariawan Berbahan Dasar Alami
Tim PKM-RE Universitas Padjadjaran Temukan Kombinasi Tanaman Pengobatan Kanker Payudara
Jari-jari Anda memberi tahu banyak hal tentang kepribadian Anda. Jenis jari apa yang Anda miliki?
Sena dan temannya yakin ‘Demam Batu Akik’ tidak lama lagi bakal melanda negeri ini kembali. Hanya, Sena mewanti-wanti ketika hal itu terjadi, jangan merusak lingkungan dan alam.
( Tatang Tarmedi ) ***