HARIANSUMEDANG.COM— Warga masyarakat di Kampung Adat Kuta, yang terletak di Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, kembali melaksanakan tradisi tahunan mereka, ‘Nyuguh’ pada Kamis (29/8/2024).
Acara ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Ciamis, Engkus Sutisna, yang menyempatkan diri untuk merayakan momen penting dalam kalender budaya setempat.
Tradisi ‘Nyuguh’ bagian integral dari budaya Kampung Adat Kuta. Setiap tahunnya, masyarakat kampung adat mengadakan ritual ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan.
Khususnya, rasa syukur menandai pencapaian hasil panen dan kelancaran hidup yang telah dinikmati oleh masyarakat.
Baca Juga:
5 Orang Jadi Tersangka, Kasus Korupsi Pengadaan Iklan Bank BJB Rugikan hingga Ratusan Miliar Rupiah
Usai Rumahnya Digeledah oleh Tim Penyidik KPK, Ini Respons Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Pemerintah Desa Sahbandar Kecamatan Kertajati Hotmix Jalan di Dusun Pulodamara 437 Meter
Acara budaya ini juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan penting dari berbagai lembaga. Hadir dalam acara tersebut adalah perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pariwisata dan Ekraf, serta Kepala Disbudpora Ciamis.
Selain itu, sejumlah tokoh agama dan masyarakat turut serta dalam perayaan ini, menunjukkan dukungan dan kepedulian mereka terhadap pelestarian budaya.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Ciamis Engkus Sutisna mengungkapkan kekagumannya terhadap kekayaan budaya Kabupaten Ciamis.
Ia menekankan bahwa daerah ini memiliki warisan budaya yang meliputi baik budaya benda maupun tak benda yang sangat berharga.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Majalengka Panen Padi Menggunakan PORNAS Hasilnya 8 Ton Per Hektare
LSM Barak Laporkan PT Hansae dan DLH Majalengka ke Kementerian Lingkungan Hidup
Kabupaten Indramayu Raih Penghargaan Penyumbang Tertinggi Produksi Perikanan Jawa Barat
Engkus Sutisna menjelaskan bahwa tradisi ‘Nyuguh’ merupakan bentuk konkret dari rasa syukur masyarakat kampung adat atas hasil panen yang diperoleh.
Tradisi ini diiringi dengan berbagai kesenian tradisional setempat yang menghidupkan suasana perayaan dan menambah kekayaan budaya lokal.
Kegiatan ‘Nyuguh’ juga telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hal ini menegaskan pentingnya tradisi ini bagi identitas budaya dan memerlukan upaya untuk terus dijaga dan dilestarikan oleh semua pihak.
Baca Juga:
DPD IWO Kabupaten Majalengka Gelar Lomba Mancing di Talaga Desa Gunungmanik
Pengangkatan Pengurus Baru Yayasan Universitas Majalengka (Unma) Diduga Cacat Hukum
Orasi Bupati Majalengka H. Eman Suherman dan Wabup Dena Muhamad Ramdhan Depan Ribuan Masa.
Beliau juga mengungkapkan bahwa ini adalah pertama kalinya ia mengikuti tradisi budaya ‘Nyuguh’. Engkus Sutisna mengungkapkan komitmennya untuk mendukung kegiatan budaya semacam ini di masa depan.
Selain itu, Pj Bupati berharap agar tradisi ‘Nyuguh’ bisa dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Ciamis.
Dengan demikian, budaya ini dapat menarik lebih banyak wisatawan baik dari lokal maupun regional.
Menurutnya, pengembangan ‘Nyuguh’ sebagai destinasi wisata dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan membantu melestarikan tradisi yang telah ada sejak lama.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Dengan perhatian dan dukungan yang tepat, tradisi ‘Nyuguh’ diharapkan akan terus berlangsung dan menjadi bagian penting dari promosi budaya Ciamis ke tingkat yang lebih luas. — Sumber : Ciamis.go.id (Tatang Tarmedi)