HARIANSUMEDANG.COM – Kepala Sekolah menyetir kendaraan sendiri, itu hal yang lumrah. Tapi, fenomenanya akan sedikit aneh, bila kepala sekolah menjadi sopir angkutan umum.
Apalagi bila kepala sekolah wanita, menjadi sopir angkutan umum, seperti yang dilakukan Kepala SMA Negeri 2 Cimalaka, Titin Suryati Sukmadewi berapa hari lalu,
Wanita pelatih beladiri ini, menjadi sopir Angdes ( angkutan pedesaan ) yang berpenumpang siswa-siswa SMA Negeri 2 Cimalaka yang akan bertolak ke Museum untuk kegiatan P5.
Adegan Kasek Titin menyetir kendaraan Angdes tidak berjarak jauh, hanya dari tempat parkiran ke gerbang depan sekolah saja, dari gerbang ke museum supir asli yang melanjutkan.
Lebih dari sepuluh angdes digunakan untuk membawa siswa ke Museum Prabu Geusan Ulun yang berjarak sekitar 5 kilometer dari kampus SMA Negeri 2 Cimalaka.
” Hanya memberi semangat saja kepada anak – anak yang akan berangkat ke museum dalam rangka kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, ” terang Titin.
Kasek Penggerak ini mengungkapkan selain untuk P5, kegiatan itu pun sebagai jalinan kemitraan pihak sekolah dengan para sopir angdes sahabat sekolah.
” Banyak sopir angdes jurusan Sumedang Kota – Naluk yang bermitra dengan sekolah, meski hanya dua siswa didalamnya, ikhlas mengantar hingga ke sekolah, ” ungkapnya lagi.
Kasek Titin merasa perlu bila P5 yang menjadi bagian dari Kurikulum Merdeka tidak mengejar tempat yang jauh, namun ke tempat dekat agar bisa tercover dari Biaya Operasional Sekolah.
” Dengan ke museum, siswa bisa hapal sejarah, budaya dan falsafah leluhur Sumedang. Bahkan, kita pun mengundang seniman Tarawangsa dari Rancakalong, ” pungkas Titin.
Baca Juga:
Kasek SD Negeri Sukasari Wasmana Hendrayana S.Pd : Kepala Sekolah itu Pemimpin Masyarakat Juga
SD Negeri Darmawangi Kecamatan Tomo Melaksanakan Sumatif Akhir Semester Genap TA 2024/2025
Pelaksanaan Asesmen Sumatif Akhir Tahun (ASAT) Hari Pertama di SMP Negeri Sukasari Berjalan Lancar
Kehadiran Kasek Titin ke SMA Negeri 2 Cimalaka Sumedang membawa angin perubahan bagi terciptanya suasana pembelajaran yang ramah anak.
Anak tidak dihantui lagi suasana tertekan berada di sekolah, namun anak diberi keleluasaan untuk merasakan suasana nyaman dan tenang serta gembira belajar di sekolah.
( Tatang Tarmedi ) ***