HARIANSUMEDANG.COM ,– Banyak cara untuk lebih mempertebal keimanan kita kepada Sang Pencipta. Salah satunya, dengan menyaksikan fenomena alam yang langka terjadi.
Satu fenomena alam tahunan akan segera kita saksikan di angkasa tak bertepi, namanya ‘Hujan Meteor Perseid’ yang selalu hadir di langit malam bulan Agustus.
Alex Filippenko, seorang profesor astronomi terkemuka di Universitas California, Berkeley meyakinkan waktu terbaik untuk menyaksikannya di AS adalah malam tanggal 11-12 Agustus.
Di langit malam-malam itu, kita bisa saksikan satu peristiwa indah melihat jutaan meteor lebih banyak dari malam – malam biasanya.
Baca Juga:
Sebuah Granat Bekas Perang Dunia I Buatan Jerman Masuk ke Mesin Pengupas Kentang di Hongkong
” Hoary Potter” Kelelawar Tercantik Dalam Ajang Kontes Memperingati Pekan Kelelawar Internasional
Tidak perlu dengan teleskop atau teropong, asal langit benar-benar dalam keadaan gelap, fenomena itu bisa kita tonton dengan leluasa.
Akan lebih baik jika kita menjauh dulu dari lampu-lampu dengan cara pergi ke pinggiran kota atau pedesaan.
Kira bisa saksikan berbagai garis dan mozaik meteor dengan beragam keindahannya.
Bagusnya secara berkelompok agar kita dapat melihat dari berbagai sudut pandang, sehingga setiap orang dapat mengawasi bagian langit yang berbeda.
Profesor Filippenko merekomendasikan untuk di AS , pemandangan ke arah timur laut yang mengarah ke Perseus hampir sepanjang malam akan melihat lebih banyak garis cahaya,
Baca Juga:
Bekas Istana Sang Otokrat Bangladesh Sheikh Hasina Akan Dijadikan Museum Pemberontakan
Labu Raksasa Seberat 1 Ton Lebih Dinyatakan Pemenang Pertama di Kejuaraan Dunia
Tetapi katanya garis cahaya akan lebih pendek, Jika kita melihat ke tempat lain di langit, lebih sedikit meteor, tetapi garis cahayanya akan lebih panjang.
Apa itu Meteor Persaide ?
Meteor disebut – sebut sebagai bongkahan batu kecil yang bergerak cepat melalui atmosfer Bumi dan terbakar karena gesekan.
Gesekan tadi menimbulkan garis-garis di langit yang umumnya dikenal sebagai “bintang jatuh”. Pada suatu malam, orang-orang mungkin dapat melihat peristiwa itu terjadi.
Baca Juga:
Atas Usahanya Mencapai Dunia Bebas Senjata Nuklir Nihon Hidankyo Raih Hadiah Nobel Perdamaian 2024
Setelah Kematian Suaminya Seorang Janda di Florida Dinyatakan Hamil Buah Dari Suaminya
Prosesi Maulidur Rosul di Kesultanan Brunei Darussalam Diikuti 5.000 Peserta Berlangsung Meriah
Hujan meteor Perseid terjadi pada waktu yang hampir sama setiap tahun, saat Bumi melewati puing-puing komet bernama Swift-Tuttle.
Setiap kali komet mengitari Matahari, sebagian hancur, meninggalkan puing-puing. Bumi melewati puing-puing yang tersisa dari Komet Swift-Tuttle, maka terlihatlah Hujan Meteor.
Namun jangan khawatir—meteor-meteor ini umumnya tidak mendarat di Bumi karena puing-puingnya terbakar di atmosfer, ” Tidak ada bahaya apa pun selama hujan meteor.” Katanya.
( Tatang Tarmedi ) ***
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.