HARIANSUMEDANG.COM — Petinju populer Kepulauan Solomon yang berbasis di Australia, Lemuel Silisia, meninggal beberapa hari setelah pertarungannya di Tamworth pada hari Sabtu.
Sebelum pertarungan itu, ia telah memenangkan pertarungan pada bulan November melawan Simon Rendina dengan TKO, pertarungan lainnya pada bulan April, dan tidak terkalahkan menjelang pertarungan terakhirnya itu.
Petinju Kepulauan Solomon ini telah bekerja keras dan membangun momentum sebelum pertarungannya di kejuaraan World Boxing Foundation Australasian Super Lightweight.
Ia dijuluki “Si Penghancur” karena sering meraih kemenangan menghancurkan lawan-lawannya. Dikenal sebagai petarung ulet dan telah membangun reputasinya di seluruh NSW.
Baca Juga:
Polemik Hukum Mediasi: Ridwan Kamil Diwakilkan, Selebgram Lisa Mariana Tuntut Itikad Baik
Korban Longsor Tambang Cirebon Capai 19 Jiwa, Penambangan Diduga Langgar SOP dan Aturan Minerba
Beberapa hari setelah pertandingannya tadi, keluarga memberi tahu pengikutnya di Kepulauan Solomon dan kota asal dia, Tamworth, bahwa petinju juara itu tengah berjuang demi hidupnya di rumah sakit.
Rabu malam kemarin, 10/07/2024, anggota keluarga melaporkan kematiannya. Penyebab kematiannya tidak jelas.
Saudaranya Colson mengatakan setelah tidak menanggapi pengujian fungsi otak, Lemuel dinyatakan meninggal secara medis.
“Jantungnya terus berjuang hingga akhirnya berhenti berdetak hari ini [Rabu] pukul 17.24, ketika ia dipanggil untuk bersama Tuhan Yesus Kristus,” katanya.
Baca Juga:
Motif Dendam Pribadi Terungkap dalam Kasus Penculikan Guru SD di Cirebon, Tiga Pelaku Ditangkap
Daftar Rotasi dan Promosi Pejabat Setingkat Eselon II di Lingkungan Pemerintah Daerah Sumedang
Kunci UMKM Memenangkan Perhatian Media dan Pasar, Komunikasi Strategis Publikasi Press Release
“Meskipun hati kami sakit, kami menyimpan kenangan indah bersamanya, menjaga semangatnya di hati kami.” Imbuhnya.
Keluarganya mengatakan Silisia akan dibawa pulang ke Kepulauan Solomon untuk upacara pemakaman.
Silisia, yang dipanggil “Lucky” oleh keluarganya, pindah ke Australia pada tahun 2021 dan bekerja di pabrik pengolahan daging sebagai bagian dari Skema Mobilitas Tenaga Kerja Kepulauan Pasifik.
Dalam wawancara awal tahun ini, ia mengatakan kepindahan tersebut menawarkan peluang kerja tetapi juga memungkinkannya untuk mengembangkan karier tinjunya.
Baca Juga:
Termasuk Bank BJB, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Sesalkan Korupsi Bos Sritex Rugikan Sejumlah Bank
Sidang Gugatan Hamzah ke PDIP Majalengka Hamzah Hadirkan Tujuh Orang Saksi Fakta
Menurutnya, keberhasilan itu tergantung pada siapa yang Anda kenal, bukan pada apa yang Anda ketahui, “Tetapi Australia adalah negara besar dengan banyak peluang dalam olahraga,” katanya.
( Tatang Tarmedi ) ***