HARIANSUMEDANG.COM – Kondisi memprihatinkan terlihat di SD Negeri Cipareuag Kecamatan Cimanggung, ruang perpustakaan disatukan dengan ruang guru dan kepala sekolah.
Ruang perpustakaan itu pun, kusen-kusennya telah banyak yang keropos dan ketika hujan pada bocor. Terdapat dua WC siswa, namun kondisinya tidak layak pakai.
” Artinya, jangankan bicara kelebihan kelas, ruang kelas pun kurang.Jangankan bicara laboratorium, ruang gurupun tidak punya, ” kata D. Suardin, Kasek SD Negeri Cipareuag.
Menurutnya, dengan jumlah siswa 500 orang, sekolah kekurangan tujuh ruang kelas dari total sepuluh yang dibutuhkan. Akibatnya terpaksa menerapkan sistem kelas sore.
Baca Juga:
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Surian Untuk Tahun 2025 Dihadiri Anggota DPRD
” Yang Lain Libur, Kami Tempur” Ungkap Salah Seorang Pemain Tim Sepakbola SMP Negeri 2 Conggeang
Beberapa Kepala Desa Keberatan Dana Desa Dialokasikan 20 Persen untuk Penyertaan Modal BUMDes
Selain kekurangan ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar, ruang guru dan kamar mandi juga sudah tidak layak pakai, ‘ Untuk WC, kami paksakan bangun kerjasama dengan Komite, ” katanya.
( Tatang Tarmedi ) ***