HARIANSUMEDANG.COM — Makam keramat Marongge di Desa Marongge Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang dipercaya banyak orang sebagai tempat untuk memperlancar datangnya jodoh.
Tidaklah heran, bila makam ini, tiap waktunya selalu dikunjungi para jomblo dari berbagai daerah yang sulit mencari jodohnya.
Makam Marongge, konon tempat terkuburnya dua wanita bersaudara yang berparas cantik jelita. Saking cantiknya, keduanya jadi rebutan lelaki pada masa itu. Termasuk raja- raja.
Saking banyaknya pelamar, dua wanita itu menggelar sebuah sayembara barang siapa bisa menarik Kukuk ( buah sejenis labu besar) yang ia hanyutkan ke sungai niscaya ia akan dijadikan jodohnya.
Baca Juga:
Bah Yayat Dari Desa Ciptasari Saksi Betapa Kayanya Kabupaten Sumedang dengan Makam-Makam Keramat
Pemdes Marongge Kerjakan Pengecoran Jalan di Dusun Nagrak Dengan Pola Padat Karya
Banyak lelaki yang mendaftar, termasuk para raja dan bangsawan, lomba pun digelar. Si dua wanita cantik berdiri di pinggir sungai Cimanuk sambil pegang buah kukuk.
Dengan satu aba-aba, buah kukuk itu dihanyutkan ke sungai, para lelaki yang ikut sayembara, berupaya menarik kembali buah kukuk dihanyutkan di sungai, tentu saja dengan kekuatan bathinnya.
Namun, tidak seorang pun yang sanggup, dua wanita itu berkata kepada para peserta,” Kamu-kamu tak mampu lakukan itu, bagaimana bisa untuk melindungi kami,” katanya.
Buah kukuk lain ia hanyutkan ke sungai, setelah itu, dua wanita lakukan meditasi sesaat, ternyata aneh bin ajaib, buah yang hanyut itu kembali menentang arus ke arah dua wanita itu.
Semua terkesima melihat kenyataan tadi, selain cantik, si jelita memiliki kekuatan maha dasyat , dari situlah lahir Pelet Marongge, sebentuk pengasihan yang bisa menarik lawan jenis untuk mencintai.
Baca Juga:
Usup Pemerhati Proyek ‘ Kenapa Proyek Bernilai Besar di Sumedang Didominasi Kontraktor Luar ? ‘
Anak -Anak Sekolah Tidak Lagi Menyebrang Sungai Pengerjaan Jembatan Neglasari Hampir Rampung
Pohon Pinus Tumbang Menimpa Sepeda Motor Satu Balita Meninggal Tiga Lainnya Luka-Luka
Pelet Marongge itu sendiri jarang ada yang asli, beberapa orang metafisik menyebut, pelet Marongge asli telah lama terkubur bersama beberapa karya sastra lisan lainnya, seperti Pantun Beton (Tatang Tarmedi ) ***