Tetap Terkendali di Kisaran Sasaran 2,5 Persen, Inflasi Tahun 2024 Menurut Bank Indonesia

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 3 Januari 2024 - 13:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono. (Dok. Bi.go.id)

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono. (Dok. Bi.go.id)

HARIANSUMEDANG.COM – Bank Indonesia menilai laju inflasi tahun 2023 sebesar 2,61 persen terjaga di sasaran target 3,0±1%.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Angka inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi tahun 2022 yang tercatat sebesar 5,51 persen.

Demikian disampaikan oleh Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan pers BI, Rabu (3/1/2024).

“Terjaganya inflasi di kisaran sasarannya merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter dan sinergi pengendalian inflasi antar pemangku kepentingan.”

“Yaitu BI, Pemerintah Pusat dan Daerah, Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” kata Erwin Haryono.

Baca artikel lainnya di sini : Ekonomi 2024, Dinamika Global Masih Volatile Akibat Konflik Geopolitik, dan Lesunya Ekonomi Tiongkok

Dengan perkembangan tersebut, BI optimis inflasi tahun 2024 akan tetap terkendali.

BI menetapkan inflasi tahun depan di kisaran sasaran 2,5±1%.

Dalam laporan Badan Pusat Statistik Selasa kemarin, inflasi bulanan Desember sebesar 0,41 persen, tertinggi sepanjang tahun 2023.

Lihat juga konten video, di sini: Beredar Kabar Gempabumi Susulan yang Lebih Besar, Berikut Penjelasan BPBD Kabupaten Sumedang

Namun inflasi tahunan sebesar 2,61 persen, terendah selama 20 tahun terakhir.

“Inflasi 2023 rendah karena komponen inflasi inti dan komponen harga diatur pemerintah dalam trend yang menurun.”

“Hanya komponen inflasi harga bergejolak yang masih berfluktuasi disebabkan faktor eksternal terutama dampak cuaca atau El Nino,” kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam keterangannya Selasa kemarin.

Inflasi harga bergejolak (volatile food) secara bulanan menurun dari 1,72 persen di bulan November, menjadi 1,42 persen di bulan Desember 2023.

Penurunan inflasi ditopang oleh ketersediaan pasokan yang memadai di sentra-sentra produksi pangan.

Inflasi inti pada Desember 2023 tercatat 0,14 persen, disumbang oleh komoditas emas perhiasan, gula papsir dan rekreasi.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Sedangkan inflasi harga diatur pemerintah sebesar 0,39 persen, secara bulanan meningkat dari 0,08 persen di bulan November 2023.

Kenaikan inflasi bulanan untuk harga diatur pemerintah karena faktor musiman berupa kenaikan tarif angkutan udara selama periode Nataru.

Selain itu, karena dampak kenaikan harga aneka rokok akibat kenaikan tarif cukai tembakau.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengapresiasi kerjasama yang baik antara BI dan Pemerintah dalam pengendalian inflasi.

Kerjasama itu perlu dijaga untuk mengantisipasi laju inflasi di tahun 2024.

“Pemerintah, Bank Indonesia, dan Tim pengendali inflasi berhasil mengelola banyak sekali komoditas dalam Indeks Harga Konsumen (IHK).

Sehingga trend inflasinya menurun, dan ini akan terus kita jaga dengan kordinasi yang baik di tahun 2024,” ucap Febrio.***

Berita Terkait

Peningkatan CSA Index: Sentimen Positif dari Penguatan IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Terlihat di Bulan September
Temu Wicara Bersama Petani di Bandung, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Tinjau Irigasi Irigasi Leuwikuya
Sistem Teknologi Informasi PT Indonesia AirAsia Berangsur Normal Namun Masih Tahap Recovery
Bantu Atasi Fluktuasi Harga Pangan di Tingkat Petani, Badan Pangan Nasional Ungkap Upaya-upayanya
Layanan Batik di Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Kerajinan Tasikmalaya
Bapanas Gencarkan Intervensi Pengendalian Kerawanan Pangan untuk Dukung Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Soal Konsesi Tambang yang Ditawarkan Pemerintah kepada Ormas Keagamaan, Begini Tanggapan Muhammadiyah
Belum Realisasi Impor Gula: PT Sukses Mantap Sejahtera, PT Gunung Madu Plantations, dan PT Pemukasakti Manis Indah
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 5 September 2024 - 22:30 WIB

Peningkatan CSA Index: Sentimen Positif dari Penguatan IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Terlihat di Bulan September

Selasa, 30 Juli 2024 - 14:12 WIB

Temu Wicara Bersama Petani di Bandung, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Tinjau Irigasi Irigasi Leuwikuya

Minggu, 21 Juli 2024 - 16:18 WIB

Sistem Teknologi Informasi PT Indonesia AirAsia Berangsur Normal Namun Masih Tahap Recovery

Sabtu, 20 Juli 2024 - 16:12 WIB

Bantu Atasi Fluktuasi Harga Pangan di Tingkat Petani, Badan Pangan Nasional Ungkap Upaya-upayanya

Jumat, 19 Juli 2024 - 02:41 WIB

Layanan Batik di Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Kerajinan Tasikmalaya

Kamis, 13 Juni 2024 - 14:30 WIB

Bapanas Gencarkan Intervensi Pengendalian Kerawanan Pangan untuk Dukung Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Juni 2024 - 11:36 WIB

Soal Konsesi Tambang yang Ditawarkan Pemerintah kepada Ormas Keagamaan, Begini Tanggapan Muhammadiyah

Selasa, 28 Mei 2024 - 11:47 WIB

Belum Realisasi Impor Gula: PT Sukses Mantap Sejahtera, PT Gunung Madu Plantations, dan PT Pemukasakti Manis Indah

Berita Terbaru