HARIANSUMEDANG.COM – Kasus DBD di Kabupaten Sumedang dalam dua bulan terakhir ini,Januari dan Februari 2024, angkanya cenderung melonjak.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, terjadi 638 kasus DBD selama dua bulan tadi, dua diantaranya meninggal dunia.
Aan Sugandi dari Dinkes Sumedang mengharapkan masyakarakat kembali menggiatkan gerakan Jumat Bersih (Jumsih).
“Dengan digiatkannya Jumsih bisa menjaga kesehatan lingkungan DBD dapat dicegah,” jelas Aan.
Baca Juga:
SMP Negeri 2 Conggeang Sabet 2 Fiala dalam Ajang Pasanggiri Tari Jaipong Tingkat Kabupaten
Untuk Terhindar dari Kegelapan Literasi SMP Negeri 2 Rancakalong (Nedura) Rutin Nyalakan ‘Lentera’
Sidang Paripurna DPRD dalam Peringatan Hari Jadi Sumedang ke-447 Dihadiri Wagub Jabar
Aan menambahkan pula, dalam mencegah DBD yang penting adalah memberantas sarang nyamuk.
Diantaranya melalui kegiatan Jumsih, bukan fogging, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa bukan jentik.
Masih kata Aan, datangnya musim hujan saat ini memang menjadi potensi adanya kasus DBD, namun demikian bila lingkungan tetap dijaga kebersihannya maka DBD pun dapat dicegah.
“Yang terpenting adalah jangan biarkan media yang berpotensi untuk berkembangkannya nyamuk seperti genangan air,” jelasnya.
Baca Juga:
1.079 Siswa SMP Negeri 2 Tanjungsari Sambut Gembira Dimulainya Makan Bergizi Gratis
Mata Rantai yang Hilang’ Haul KH. Abdul Wahid Hasyim Digelar di Gedung Negara Sumedang
Panen Raya Padi Organik di Desa Margajaya Kecamatan Tanjungsari Dihadiri Bupati H.Dony A. Munir
Diakui Aan, dalam upaya menggiatkan kembali Jumsih sebenarnya pihak Dinkes Sumedang bersama SKPD lain dilingkungan Pemkab Sumedang telah menggebyarkannya pada bulan Januari lalu.
“Tinggal bagaimana respon masyarakat di tingkat bawah untuk menggiatkan kembali Jumsih tersebut,” jelasnya.
( Engkos Perdana ) ***