HARIANSUMEDANG.COM – Kasus DBD di Kabupaten Sumedang dalam dua bulan terakhir ini,Januari dan Februari 2024, angkanya cenderung melonjak.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, terjadi 638 kasus DBD selama dua bulan tadi, dua diantaranya meninggal dunia.
Aan Sugandi dari Dinkes Sumedang mengharapkan masyakarakat kembali menggiatkan gerakan Jumat Bersih (Jumsih).
“Dengan digiatkannya Jumsih bisa menjaga kesehatan lingkungan DBD dapat dicegah,” jelas Aan.
Baca Juga:
Kades Ahmad Berpacu dengan Potensi Lokal Membangun Desa Gendereh Tandang Makalangan
Zero AKI dan AKB di Sumedang Hanya Kecamatan Surian Tertinggi Kecamatan Jatinangor
Aan menambahkan pula, dalam mencegah DBD yang penting adalah memberantas sarang nyamuk.
Diantaranya melalui kegiatan Jumsih, bukan fogging, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa bukan jentik.
Masih kata Aan, datangnya musim hujan saat ini memang menjadi potensi adanya kasus DBD, namun demikian bila lingkungan tetap dijaga kebersihannya maka DBD pun dapat dicegah.
“Yang terpenting adalah jangan biarkan media yang berpotensi untuk berkembangkannya nyamuk seperti genangan air,” jelasnya.
Baca Juga:
P2TL Bendungan Cipanas Gelar Musyawarah Penetapan Ganti Kerugian Tanah Terdampak Bendungan
Saluran Parit Jalan Cimayang Dusun Carik Desa Kamal Tanjungmedar Sepanjang 70 Meter Diperbaiki
Antisipasi Bencana, TNI/POLRI dan Unsur Terkait di Tanjungsari Gelar Do’a Bersama dan Shalat Ghaib
Diakui Aan, dalam upaya menggiatkan kembali Jumsih sebenarnya pihak Dinkes Sumedang bersama SKPD lain dilingkungan Pemkab Sumedang telah menggebyarkannya pada bulan Januari lalu.
“Tinggal bagaimana respon masyarakat di tingkat bawah untuk menggiatkan kembali Jumsih tersebut,” jelasnya.
( Engkos Perdana ) ***