HARIANSUMEDANG.COM – Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia
Adakan acara “Bincang Polugri Bersama Kemenlu” dan Nonton Bareng Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (Nobar PPTM), beberapa waktu lalu di Auditorium Mochtar Riady, FISIP UI, Depok
Dalam program tersebut, Kemenlu mengajak mahasiswa untuk memahami dan mencermati kondisi dan capaian Politik Luar Negeri Indonesia di kancah global selama sepuluh tahun terakhir.
Acara bertajuk “Advancing Free and Active Foreign Policy: A Ten Years Journey” tersebut diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas, seperti UI, Universitas Kristen
ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
Kerja Sama Strategis: Kadin Indonesia dan BNSP Fokus Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja
Pemerintah Jaga Ketersediaan Pupuk untuk Petani Kuningan, Jawa Barat Melalui Pupuk Indonesia
Indonesia, Sekolah Tinggi Intelijen Negara,
Universitas Warmadewa, UPN Veteran Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta dari institusi profesional dan akademik.
Dalam PPTM 2024, dipaparkan capaian diplomasi Indonesia dan berbagai kerja sama luar negeri sejak tahun 2014. Selama hampir 10 tahun, Polugri Indonesia dijalankan secara
konsisten berdasarkan prinsip bebas-aktif,
berkiblat kepada kepentingan nasional, dan terus berkontribusi bagi perdamaian dunia sesuai mandat konstitusi.
Menurut Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemenlu RI, Sidharto R. Suryodipuro, capaian tersebut tidak terlepas dari mahasiswa yang berperan sebagai agen perubahan dalam politik luar negeri.
Ia mengatakan, “Mahasiswa merupakan aset bangsa yang memiliki potensi besar dalam memperjuangkan isu-isu politik luar negeri, mereka sering kali menjadi suara dan agen perubahan yang kuat dalam diplomasi publik.
BACA JUGA:
H. Otong Dartum : Prabowo Sosok Tegas, Mau Menerima Masukan dan Tidak Mementingkan Diri Sendiri
Semua itu, karena memiliki kemampuan untuk memengaruhi opini publik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, terkait kebijakan politik dan isu-isu penting lainnya.”
Oleh sebab itu, dalam acara Bincang Polugri, mahasiswa diberi wawasan terkait kondisi ekonomi, sosial, politik, dan masyarakat, serta langkah diplomasi yang diambil Indonesia berdasarkan isu dan tantangan di kancah global.
Materi tersebut disampaikan oleh beberapa narasumber dari FISIP UI, di antaranya Prof. Dr. Fredy B. L. Tobing (Guru Besar Departemen Hubungan Internasional), Suraya Afif, Ph.D (Dosen Departemen Antropologi), dan Makmur Keliat, Ph.D (Dosen Departemen Hubungan Internasional).
Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, menyebut bahwa kebijakan luar negeri bukanlah semata urusan hubungan antar negara, namun terdapat konteks lokal yang perlu masuk dalam pertimbangan.
“ Hal ini untuk memastikan kebijakan luar negeri Indonesia menjawab kebutuhan-kebutuhan dalam negeri, yang di dalamnya aspirasi masyarakat adalah komponen yang tidak terpisahkan,” ujar Prof. Aji.
Rangkaian kegiatan PPTM 2024 yang merupakan upaya diseminasi informasi kebijakan luar negeri Indonesia kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat tersebut juga diadakan di sepuluh universitas lain.
Selain memberikan informasi, kegiatan ini merupakan wujud pertanggungjawaban, transparansi, dan akuntabilitas Kemenlu atas tugas pokok yang telah dilaksanakan.
Pada kesempatan itu, FISIP UI dan Direktorat Jendral Kerjasama ASEAN, Kemenlu juga menandatangani perjanjian kerja sama dalam Program Magang Bersertifikat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Program tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa FISIP UI untuk memperoleh pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) melalui keterlibatan dalam berbagai aktivitas kerja di lingkungan Kemenlu.
Tujuan kerja sama ini menjalankan program/kurikulum MBKM melalui magang mahasiswa guna meningkatkan kualitas dan capaian pembelajaran, sekaligus mengembangkan potensi dan kualitas SDM mahasiswa. (Tatang Tarmedi) ***