HARIANSUMEDANG.COM — Siapa sangka, Ki Kebo Kenongo ahli metafisik dari Desa Cibeureum Wetan Kecamatan Cimalaka, dulunya beken sebagai Sang Penakluk Ular bernama Darsum.
Meskipun dunia ular telah cukup lama ia tangggalkan, namun bekas-bekas gigitan binatang itu masih berbekas jelas di tangan dan di wajahnya.
Dokumentasi ketika pentas dengan ular-ular berbisa dan phyton raksasa masih disimpan dalam album foto dan sebagian dipigurakan.
Ki Kebo Kenongo mengungkapkan awalnya ia selaku pemasok ular-ular untuk dijual ke restoran ular dan Kebun Binatang Bandung.
Baca Juga:
Usai Rumahnya Digeledah oleh Tim Penyidik KPK, Ini Respons Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
SMP Negeri 1 Sukasari Terapkan Sholat Dhuha Berjamaah di Sela-Sela Pembelajaran di Bulan Puasa
Seorang Nasabah Bank BRI Unit Pamulihan Mengaku Kehilangan Sertifikat Jaminan Kreditnya
Lama kelamaan ia tertarik terjun ke ranah atraksi pementasan ular-ular berbisa keliling kota di Jawa Barat.
Baik untuk pasokan ke restoran, kebun binatang dan atraksi – atraksi mautnya, ular-ular itu buah pencarian sendiri ke hutan-hutan di pulau Jawa.
Ketika pencarian ular, kecuali obor atau petromaks, ia mengaku tidak pernah berbekal obat anti bisa atau ramuan-ramuan tradisional lainnya.
Seorang Darsum tidak pernah gentar bila bertemu ular berbisa atau phyton raksasa di hutan. Malahan, tubuh gempal melata itu, dianggap rejeki di depan mata.
Baca Juga:
Pemerintahan Bupati Dony Ahmad Munir Meneruskan Program dengan KPK untuk Pencegahan Korupsi
Paguyuban Masyarakat Peduli Bendungan Cipanas (PMPBC) Sumedang Gerudug Kantor PPK
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Angkat Bicara Soal Penyidikan KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB
Bergulat dengan ular phyton dianggap sebuah keilaharan dan nyaris tanpa pandang risiko, ” Terpenting, saya harus menghidupi keluarga dengan cara ini, ” katanya polos.
Kini Si Penakluk Ular Darsum telah berubah menjadi praktisi merafisik yang kerapkali jadi objek kunjungan orang-orang dari Sumedang dan luar daerah.
masa lalunya tadi seolah jadi jembatan untuk meraih kema’rifatannya selama ini, ” Seperkasa-kasa orang, akhirnya akan masuk ke samuderanya Dia juga, ” kilah Darsum. (Tang)