Binokasih Mahkota Refleksi  dari Simbol Legitimasi Kemaharajaan Sunda Ada di Sumedang

- Pewarta

Kamis, 7 Maret 2024 - 13:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahkota Binokasih Sanghiang Pake milik Kerajaan Pajajaran yang dihibahkan ke Kerajaan Sumedang Larang (Dok.Hariansumedang.com/ Tatang Tarmedi)

Mahkota Binokasih Sanghiang Pake milik Kerajaan Pajajaran yang dihibahkan ke Kerajaan Sumedang Larang (Dok.Hariansumedang.com/ Tatang Tarmedi)

HARIANSUMEDANG.COM – Bundaran di depan markas Polres Sumedang lama dikenal sebagai  Bundaran Binokasih.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Di tengah bundaran berdiri tugu mahkota kerajaan sebagai gambaran Mahkota Binokasih.

Sebegitu membanggakannya  Mahkota Binokasih bagi masyarakat Sumedang, karena ada benang merah sejarah didalamnya.

Menurut Luki Juhari, Ketua Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang, Mahkota Binokasih telah berumur lama ada di Sumedang.

” Mahkota Binokasih merupakan repleksi dari simbol legitimasi kemaharajaan Sunda, ” ungkap Luki Juhari.

Menurutnya, Mahkota Binokasih telah dijamin keasliannya, dan kini telah menjadi cagar budaya.

” Yang digunakan pada acara-acara budaya, bukan yang asli, tapi itu duplikat Mahkota Bunokasih, ” terang Luki.

KIsah Mahkota Binokasih Sanghyang Pake itu sendiri dimulai pada masa pemerintahan Ratu Pucuk Umun dan Pangeran Santri Raja Sumedang Larang ke 9

Kala itu, pengaruh kekuatan Pajajaran sudah melemah di beberapa daerah termasuk Sumedang.

Beberapa daerah dulunya kekuasaan Pajajaran sudah direbut oleh pasukan Surasowan Banten .

Kerajaan-kerajaan bawahan Pajajaran sudah tidak terawasi dan secara de facto menjadi merdeka.

Setelah melihat keadaan Pajajaran yang sudah tak menentu,  Prabu Ragamulya Suryakancana memerintahkan empat Senapatinya.

Berangkatlah empat Senapati Pajajaran yang menyamar sebagai Kandaga Lante bersama rakyat Pajajaran yang mengungsi.

Dii tengah perjalanan rombongan dibagi dua, ronbongan pertama meneruskan perjalanan ke Sumedang dan rombongan lainnya menuju ke arah pantai selatan.

Ratu Pucuk Umum dan Pangeran Santri menerima empat Kandaga Lante. Mereka dipimpin oleh Sanghyang Hawu atau Jaya Perkosa.

Mereka adalah Batara Dipati Wiradidjaya (Nangganan), Sangyang Kondanghapa, dan Batara Pancar Buana Terong Peot yang membawa pusaka Pajajaran

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Mahkota Binokasih” yang dibuat pada masa Prabu Bunisora Suradipati (1357 – 1371). Mahkota tersebut kemudian di serahkan kepada penguasa Sumedanglarang.

Pada masa itu pula Pangeran Angkawijaya dinobatkan sebagai raja Sumedanglarang dengan gelar Prabu Geusan Ulun (1578 – 1601),

(Tatahg Tarmedi) ***

Berita Terkait

” Yang Lain Libur, Kami Tempur” Ungkap Salah Seorang Pemain Tim Sepakbola SMP Negeri 2 Conggeang
Beberapa Kepala Desa Keberatan Dana Desa Dialokasikan 20 Persen untuk Penyertaan Modal BUMDes
SMK Negeri Buahdua Akan buka Stand Teaching Factory ( Tefa ) Pada Milad SMP Negeri 2 Conggeang
Piala Kapolres Baduga Kids Football Festival 2025 Dibuka Kapolres AKBP Joko Dwi Harsono, S.I.K., M.Hum.,
Dibimbing Nenden Risda Wulandari SMP Negeri 2 Conggeang Rutin Setiap Akhir Pekan gelar Gelinus
Silsilah Kecamatan Darmaraja Berkaitan dengan Sejarah Kerajaan Tembong Agung di Leuwihideung
Pj Bupati Yudia Ramli Menjajal Lintasan Offroad Kawasan Padayungan Desa Padasari Kecamatan Cimalaka
Sudah Saatnya Guru Fokus Kepada Fungsi Mendidik dan Mengajar Bukan di Luar Fungsi itu
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 00:17 WIB

” Yang Lain Libur, Kami Tempur” Ungkap Salah Seorang Pemain Tim Sepakbola SMP Negeri 2 Conggeang

Minggu, 16 Februari 2025 - 07:41 WIB

Beberapa Kepala Desa Keberatan Dana Desa Dialokasikan 20 Persen untuk Penyertaan Modal BUMDes

Sabtu, 15 Februari 2025 - 22:55 WIB

SMK Negeri Buahdua Akan buka Stand Teaching Factory ( Tefa ) Pada Milad SMP Negeri 2 Conggeang

Sabtu, 15 Februari 2025 - 16:37 WIB

Piala Kapolres Baduga Kids Football Festival 2025 Dibuka Kapolres AKBP Joko Dwi Harsono, S.I.K., M.Hum.,

Sabtu, 15 Februari 2025 - 10:52 WIB

Dibimbing Nenden Risda Wulandari SMP Negeri 2 Conggeang Rutin Setiap Akhir Pekan gelar Gelinus

Jumat, 14 Februari 2025 - 21:16 WIB

Silsilah Kecamatan Darmaraja Berkaitan dengan Sejarah Kerajaan Tembong Agung di Leuwihideung

Jumat, 14 Februari 2025 - 16:37 WIB

Pj Bupati Yudia Ramli Menjajal Lintasan Offroad Kawasan Padayungan Desa Padasari Kecamatan Cimalaka

Jumat, 14 Februari 2025 - 12:10 WIB

Sudah Saatnya Guru Fokus Kepada Fungsi Mendidik dan Mengajar Bukan di Luar Fungsi itu

Berita Terbaru