HARIANSUMEDANG.COM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sumedang menggelar Pembinaan Wawasan Kebangsaan bagi Mitra Strategis, Rabu 13/11/2024.
Tidak kurang dari 150 orang mengikuti pembinaan tadi, mereka bagian dari Mitra Strategis Forum Pembauran Kebangsaan ( FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB), dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (PKDM).
Ketua panitia pelaksana, Kabid Ide wasbang, Ova Lathva Fouza, dalam laporannya menjelaskan pembinaan ini dalam rangka menghadapi Pilkada tahun 2024.
Pembinaan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menghargai perbedaan pandangan politik,tanpa polarisasi negatif, politik indentitas, SARA, Menjaga keragaman etnis dan kerukunan umat beragama dikabupaten Sumedang.
Baca Juga:
HPP Gabah Kering Panen Sudah Diputuskan, Kini Bapanas Berembuk Bahas HPP Gabah Kering Giling
BGN Tanggapi Puluhan Siswa Cianjur yang Alami Keracunan Usai Santap Menu Makan Bergizi Gratis
Hadir pula Ketua FPK Jawa Barat Ceu popong ,sebagai nara sumber memberi arahan tentang pentingnya merawat kebhinekaan dalam pilkada menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Bermacam macan suku ras dan Agama, tapi kita tetap satu bangsa, bangsa indonesia, satu bahasa Bahasa Indonesia.satu lagu kebangsaan indonesia Raya, ” Bendera merah putih bendera bangsa indonesia. Itulah bukti bhineka Tungkal Eka, ” katanya.
Sementara ketua FKUB, Jabar, Drs HM Rafani Akhyar M.si, mengungkapkan strategi dan akselerasi penguatan kerukunan umat beragama, pentingnya sikap toleransi, kesetaraan, dan tanggung jawab.
Ketua FKDM , Dr Yayat Hidayat M.si, yang juga mantan ketua KPU jabar mengutarakan pentingya Kontribusi FKDM dalam menjaga kantibmas kewaspadaan dini didaerah terutama dalam pelaksanaan Pilkada.
Baca Juga:
Mantan Selebgram Seksi Lisa Mariana Akhirnya Dilaporkan Langsung Ridwan Kamil ke Bareskrim Polri
Golkar Serahkan Ridwan Kamil ke Proses Hukum dalam Kasus BJB, Bahlil: Biarlah Semua Itu Berproses
Pilkada, kata dia, adalah ajang perang gagasan dari para paslon untuk disampaikan pada masyarakat sebagai pemilih, gagasan tersebut dinilai oleh masyarakat dan sebagai bahan Untuk masuk ke TPS menentukan pilihan.
(Ghalih Chahyadi) ***