HARIANSUMEDANG.COM – Sebenarnya masih banyak sekolah di Kabupaten Sumedang yang kondisinya rusak hingga kini masih belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
Berdasarkan temuan jurnalis Hariansumedang.com sedikitnya ada empat sekolah SD dengan kondisinya rusak ringan hingga parah.
1. SD Negeri Cupuwangi
Kondisi bangunan sekolah yang berada di Desa Cibunar Kecamatan Rancakalong ini, rata-rata telah berumur lebih dari duapuluh tahunan.
Baca Juga:
Hebatnya Mesjid Merci Mampu Bersihkan Noda Hitam Ciromed Sebagai Sarang Prostitusi
Seekor Landak Jawa Diserahkan ke BKSDA Jawa Barat Untuk Diepas ke Gunung Masigit Kareumbi
Longsor di Dusun Talingkup Desa Sukasari Berpotensi Mengganggu Ketahanan Pangan
Tidaklah heran, bila atap-atap bangunan terlihat keropos bahkan kayu-kayu rangka atapnya pun banyak yang terkulai.
Pihak sekolah telah beberapa kali mengajukan usulan perehaban, namun hingga kini belum ada realisasinya.
2. SD Negeri Sabagi
Berada di Dusun Sabagi Desa Ciherang Kecamatan Sumedang Selatan, sekolah ini masuk ke dalam wilayah jalur Tol Cisumdawu.
Baca Juga:
Camat Surian Mamat Hady Saputra Berharap Jalan Surian Bisa Tuntas Diperbaiki Tahun Ini
Dani Ismail Terpilih Kembali Menjadi Ketua RW 05 Dusun Pamagersari Desa Tanjungsari
SD Negeri Cibuluh Juara Umum Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Kecamatan Ujungjaya
Pemerintah telah merencanakan sekolah itu akan direlokasi, namun bertahun-tahun, belum ada titik terang kapan dan kemana relokasi itu akan dilaksanakan.
Selama itu pula, bangunan SDN Sabagi seperti dibiarkan terlantar, tidak tersentuh bantuan pemeliharaan.
Menurut Januar Ikhsan, Kepala SDN Sabagi, sedikitnya ada empat ruang kelas dalam kondisi rusak parah.
Ruangan-ruangan tadi sangat riskan digunakan untuk belajar, ” Ruang kelas itu tidak kami gunakan, siswa belajar gunakan ruangan lainnya lagi,” katanya.
Baca Juga:
Pemdes Pasigaran Bangun Aksesibilitas, Rabat Beton Jalan di Dusun Tonjong
Sumedang Akan Kembali Gelar West Java Paragliding Championship 14 Negara Siap Ikut Serta
Dua Poktan di Desa Cipeles Kecamatan Tomo Dapat Bantuan Irigasi Perpompaan Dari Kementan
3. SD Negeri Margaasih
Bangunan SD Margaasih di Desa Padaasih Kecamatan Conggeang Kabupaten ini sepintas dari lusr terlihat masih utuh.
Padahal, bila diperiksa ke masing-masing ruang kelas, banyak kusen pintu, jendela dan atap langit-langitnya telah keropos dan lapuk.
Menurut Kepala SD Margaasih, Supriyati, pihak sekolah telah mengusulkan permohonan bantuan rehab ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang,.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Malahan, Kasi Sapras Disdik Sumedang pun telah melayat ke sekolah. Namun, kucuran bantuan rehab belum juga muncul.
Kepsek Supriyati khawatir, bila kondisinya belum juga mengalami perehaban dalam 5 atau 10 tahun kedepan, dikhawatirkan ruangan kelas tidak bisa digunakan lagi untuk pembelajaran
” Tapi, mudah-mudahan, tahun ini, bantuan perehaban untuk SD Margaasih, bisa turun,” harapnya.
Dikatakan Supriyati, SD Margaasih termasuk sekolah tertua di Desa Padaasih.
Berdiri pada tahun 1955, 10 tahun setelah Indonesia merdeka. Pernah, katanya, pada tahun 2006 , beberapa lokal kelas, dapat bantuan perehaban,
” Tapi dari sejak itu, sekolah kita ini belum lagi dapat bantuan rehab,” keluh kepsek yang pula alumni SD Margaasih.
4. SD Negeri Ciburuan
Sebagaimana diungkapkan Tamid, S.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Ciburuan, sedikitnya empat lokal ruangan kelas kusen dan atapnya dalam kondisi rusak.
Selain fisik bangunan tadi, SD Negeri Ciburuan termasuk sekolah tanpa jaringan internet hingga sangat kerepotan ketika melaksanakan ANBK.
SD Negeri Ciburuan berada di wilayah terpencil Desa Jingkagg Kecamatan Tanjungmedar. (Tatang Tarmedi)***