HARIANSUMEDANG.COM – Bekas istana mantan pemimpin Bangladesh , Sheikh Hasina, akan dijadikan museum setelah revolusi demokrasi yang menyebabkan penggulingan sang otokrat.
“Museum ini seharusnya menyimpan kenangan atas pemerintahannya yang buruk dan kemarahan rakyat,” kata pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Muhammad Yunus.
Yunus, seorang visioner keuangan mikro berusia 84 tahun, diangkat menjadi “penasihat utama” Bangladesh setelah pemberontakan yang dipimpin mahasiswa.
Mahasiswa menggulingkan rezim Hasina yang telah berkuasa selama 15 tahun hingga memaksanya melarikan diri menggunakan helikopter ke India pada tanggal 5 Agustus.
Baca Juga:
Katerina Lisina Wanita Berkaki Paling Panjang di Dunia Pada Usia 16 Tahun Tinggi Badannya 198 Cm
Tempat- Tempat Menyeramkan di Dunia Termasuk Rumah Pembunuhan Kapak Villisca dan Pulau Boneka
Muslim Uighur Xinjiang dipaksa Bekerja Agar Mereka Tidak Melakukan Ibadah Puasa ?
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pengadilan Bangladesh telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Hasina yang berusia 77 tahun.
Hasina banyak melakukan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penahanan dan eksekusi di luar hukum terhadap lawan-lawan politiknya.
Puluhan ribu pengunjuk rasa antipemerintah menyerbu istana Ganabhaban—yang disebut oleh media lokal sebagai “simbol penindasan”—menjarah dan merusak interiornya yang mewah
Sebuah museum yang terletak di rumah ayah Hasina, presiden pertama Bangladesh Sheikh Mujibur Rahman, juga dijarah dalam demonstrasi yang berlangsung selama dua hari itu.
Baca Juga:
UEA Kerahkan Pesawat Nirawak Untuk Melihat Bulan Sabit Tipis Penanda Dimulai Ramadan 2025
Lagi – Lagi Ditemukan Wanita Tertua di Dunia Konon Usianya Telah 120 Tahun Kondisinya Masih Bugar
Pada tanggal 5 September, pemerintahan sementara Yunus mengumumkan bahwa lembaga yang direncanakan itu akan disebut Museum Peringatan Pemberontakan Juli.
Museum itu akan berisi replika “Rumah Cermin”, sebuah pusat penahanan terkenal tempat para tahanan dikurung dalam sel isolasi.
“Aynaghar seharusnya mengingatkan pengunjung tentang penyiksaan yang dialami oleh tahanan rahasia,” kata Yunus.
Apurba Jahangir, juru bicara kantor Yunus, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembangunan museum akan dimulai pada bulan Desember.
Baca Juga:
Sebuah Granat Bekas Perang Dunia I Buatan Jerman Masuk ke Mesin Pengupas Kentang di Hongkong
” Hoary Potter” Kelelawar Tercantik Dalam Ajang Kontes Memperingati Pekan Kelelawar Internasional
( Tatang Tarmedi ) ***