Bekas Istana Sang Otokrat Bangladesh Sheikh Hasina Akan Dijadikan Museum Pemberontakan

- Pewarta

Kamis, 31 Oktober 2024 - 16:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

" Museum ini seharusnya menyimpan kenangan atas pemerintahannya yang buruk dan kemarahan rakyat,” kata pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Muhammad Yunus. ( Sumber : ArtNews.com )

HARIANSUMEDANG.COM – Bekas istana mantan pemimpin Bangladesh , Sheikh Hasina, akan dijadikan museum setelah revolusi demokrasi yang menyebabkan penggulingan sang otokrat.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

“Museum ini seharusnya menyimpan kenangan atas pemerintahannya yang buruk dan kemarahan rakyat,” kata pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Muhammad Yunus.

Yunus, seorang visioner keuangan mikro berusia 84 tahun, diangkat menjadi “penasihat utama” Bangladesh setelah pemberontakan yang dipimpin mahasiswa.

Mahasiswa menggulingkan rezim Hasina yang telah berkuasa selama 15 tahun hingga memaksanya melarikan diri menggunakan helikopter ke India pada tanggal 5 Agustus.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pengadilan Bangladesh telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Hasina yang berusia 77 tahun.

Hasina banyak melakukan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penahanan dan eksekusi di luar hukum terhadap lawan-lawan politiknya.

Puluhan ribu pengunjuk rasa antipemerintah menyerbu istana Ganabhaban—yang disebut oleh media lokal sebagai “simbol penindasan”—menjarah dan merusak interiornya yang mewah

Sebuah museum yang terletak di rumah ayah Hasina, presiden pertama Bangladesh Sheikh Mujibur Rahman, juga dijarah dalam demonstrasi yang berlangsung selama dua hari itu.

Pada tanggal 5 September, pemerintahan sementara Yunus mengumumkan bahwa lembaga yang direncanakan itu akan disebut Museum Peringatan Pemberontakan Juli.

Museum itu akan berisi replika “Rumah Cermin”, sebuah pusat penahanan terkenal tempat para tahanan dikurung dalam sel isolasi.

“Aynaghar seharusnya mengingatkan pengunjung tentang penyiksaan yang dialami oleh tahanan rahasia,” kata Yunus.

Apurba Jahangir, juru bicara kantor Yunus, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembangunan museum akan dimulai pada bulan Desember.

( Tatang Tarmedi ) ***

Berita Terkait

Katerina Lisina Wanita Berkaki Paling Panjang di Dunia Pada Usia 16 Tahun Tinggi Badannya 198 Cm
Tempat- Tempat Menyeramkan di Dunia Termasuk Rumah Pembunuhan Kapak Villisca dan Pulau Boneka
Muslim Uighur Xinjiang dipaksa Bekerja Agar Mereka Tidak Melakukan Ibadah Puasa ?
Lalit Patidar ‘Manusia Serigala’ dari India, Ia Memiliki 201, 72 Helai Rambut Per Sentimeter Persegi Kulit
UEA Kerahkan Pesawat Nirawak Untuk Melihat Bulan Sabit Tipis Penanda Dimulai Ramadan 2025
Lagi – Lagi Ditemukan Wanita Tertua di Dunia Konon Usianya Telah 120 Tahun Kondisinya Masih Bugar
Sebuah Granat Bekas Perang Dunia I Buatan Jerman Masuk ke Mesin Pengupas Kentang di Hongkong
Ular piton 13 Kaki Disita Pihak Berwenang  di New York dari Seorang  yang Memeliharanya Dalam Tangki Kecil

Berita Terkait

Sabtu, 24 Mei 2025 - 11:03 WIB

Katerina Lisina Wanita Berkaki Paling Panjang di Dunia Pada Usia 16 Tahun Tinggi Badannya 198 Cm

Selasa, 13 Mei 2025 - 01:54 WIB

Tempat- Tempat Menyeramkan di Dunia Termasuk Rumah Pembunuhan Kapak Villisca dan Pulau Boneka

Sabtu, 22 Maret 2025 - 20:53 WIB

Muslim Uighur Xinjiang dipaksa Bekerja Agar Mereka Tidak Melakukan Ibadah Puasa ?

Selasa, 11 Maret 2025 - 15:54 WIB

Lalit Patidar ‘Manusia Serigala’ dari India, Ia Memiliki 201, 72 Helai Rambut Per Sentimeter Persegi Kulit

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:33 WIB

UEA Kerahkan Pesawat Nirawak Untuk Melihat Bulan Sabit Tipis Penanda Dimulai Ramadan 2025

Berita Terbaru