HARIANSUMEDANG.COM – Baru-baru ini Pemerintah Pusat menobatkan Kutuh sebagai desa terkaya di Indonesia
Desa di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali ini disinyalir
PAD-nya Rp. 50 M/Tahun.
Laba bersih sebagai keuntungan per tahun mencapai angka fantastis Rp14,5 Milyar.
Dibawah kepemimpinan perbekel/kepala desa I Wayan Mudana S, Desa Kutuh tumbuh sebagai desa percontohan tingkat nasional.
Baca Juga:
Prabowo Ingin Gunakan Mobil Buatan Indonesia Maung Garuda sebagai Kendaraan Resmi Kenegaraan
Daftar Lengkap 7 Kementerian Koordinator Kabinet Merah Putih yang Bawahi Kementerian dan Istansi
Apresiasi Kehadiran di Pelantikan, Prabowo Jamu Makan Malam Para Pimpinan Negara Undangan di Istana
Sosok kepala desa satu ini mampu membalikan keadaan dari desa miskin bangkit menjadi desa terkaya.
Pada 2002, Desa Kutuh memisahkan diri dari Desa Ungasan, sejak itulah, masyarakat Kutuh kompak bergotong royong bertahun-tahun membangun desa.
Desa Kutuh semakin makmur ketika terbit Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
Pada 30 Oktober 2016, dua tahun setelah muncul regulasi tadi, Desa Kutuh membentuk BUMDes Manik Sedana Kutuh.
Baca Juga:
Hentikan Budaya Rutin Memungut Biaya Dari Orang Tua Siswa Demi Suksesnya Pendidikan Nasional
Presiden Prabowo Subianto Umumkan Daftar Lengkap Kabinet Merah Putih, Menteri dan Pimpinan Lembaga
Pidato Kepresidenan, Prabowo Subianto Ingatkan Para Pejabat Jalankan Pemerintahan Sebersih-bersihnya
Pada awal pengelolaannya di tahun 2017, BUMDes Manik Sedana Kutuh hanya menjalankan tiga program usaha.
Usaha pertama Pancali Spa, di mana masyarakat membuka layanan pijat kepada para wisatawan di Pantai Pandawa
Kedua pengangkutan sampah dan yang ketiga program barang serta jasa.
Warga desa membuka toko grosir, menyewakan lapangan olahraga, wantilan untuk acara tertentu, hingga jasa keamanan upacara keagamaan.
Baca Juga:
TNI Sigap Evakuasi Bayi Sakit Parah di Desa Muaranawa, Distrik Airu, Provinsi Jayapura.
KPK Tangkap Tangan Terkait Dugaan Suap Pengadaan Barang dan Jasa di Kalimantan Selatan
Tuding Ada Pemimpin Dunia yang Tak Arif, Prabowo Subianto Ingatkan Keadaan Global Sedang Rawan
Pada 2018, Desa Kutuh berhasil meraup pendapatan tertinggi mencapai Rp50 miliar.
Nilai tersebut diperoleh dari akumulasi 9 unit Badan Usaha Milik Desa Adat (BUMDA).
Di antaranya: Lembaga Perkreditan Rakyat Desa (LPD), wisata Pantai Pandawa, Gunung Payung Cultural Park, Timbis Paragliding.
Usaha lainnya, araksi seni budaya, penyediaan unit barang dan jasa, Pirantu Yadnya, transportasi, dan jasa kontruksi karya undagi.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Desa Kutuh juga menyediakan berbagai layanan untuk membantu para pengunjung, seperti layanan keamanan dan ketertiban wilayah serta jaminan asuransi kesehatan.
(Tatang Tarmedi / sumber Puskominfo-ppdi.or.id)