Puskesmas di Level Jatinangor Hanya Miliki Dua Mobil Tua dan Dua Sopir Sukwan Ambulan

- Pewarta

Selasa, 20 Agustus 2024 - 17:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dengan kondisi semi wilayah perkotaan seperti Jatinangor, dibutuhkan ketersediaan mobil ambulan dan sekaligus keberadaan supirnya yang lebih banyak (Dok.Hariansumedang.com / Tatang Tarmedi)

Dengan kondisi semi wilayah perkotaan seperti Jatinangor, dibutuhkan ketersediaan mobil ambulan dan sekaligus keberadaan supirnya yang lebih banyak (Dok.Hariansumedang.com / Tatang Tarmedi)

HARIANSUMEDANG.COM —  Beberapa orang  pemerhati kesehatan buka pandangan terhadap jumlah mobil ambulan dan ketersediaan supir ambulan di Puskesmas Jatinangor.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Menurutnya, dengan kondisi semi wilayah perkotaan seperti Jatinangor, dibutuhkan ketersediaan mobil ambulan dan sekaligus keberadaan supirnya yang lebih banyak dari puskesmas lainnya.

Namun, nyatanya, Puskesmas Jatinangor hanya memiliki dua unit mobil ambulan, satunya bantuan DAK 2016 berikut dua orang supir ambulan yang disinyalir masih status sukwan.

Terkait dengan keberadaan ambulan dan supirnya, Plt Kepala Puskesmas Jatinangor, Dedi, tampaknya sangat hati-hati menjawab permasalahan tadi.

Menurutnya dengan dua ambulan yang ada dikatakan cukup ya cukup, ” Tapi, bila ada penambahan lagi ya alhamdulillah, tapi bukan berarti kita harus membeli dari dana-dana pelanggaran, ” katanya.

Plt Kepala Puskesmas Dedi kurang mengetahui keluaran tahun berapa dua mobil ambulan yang dimiliki Puskesmas Jatinangor.

” Kalau yang lama saya kurang tahu tahun berapa, tapi yang baru itu bantuan DAK tahun 2016, berarti sudah duabelas tahun ya, ” katanya.

Tentang ketercukupan supir ambulan, Dedi menjawab bahwa dua sopir telah cukup, ” Tetapi, kadang bila
kegiatan tambahan, kita suka pakai tenaga cleaning servis atau tukang parkir yang bisa nyupir, ” katanya.

( Tatang Tarmedi ) ***

Berita Terkait

BASNAS Sumedang Membantu Pembangunan Masjid Ar-Rohman di Tanjungsari
Rencana Pendirian SMA Negeri Pamulihan Menuai Pro dan Kontra di Kalangan Masyarakat
Kampung Cisoka Desa Citengah Surga Tersembunyi Tempat Bercengkerama dengan Alam Pegunungan
Simling Tanjungsari Mencuri Perhatian Masyarakat karena Layanannya yang Profesional
Pemerintah Desa Kadakajaya Bentuk Kepengurusan Koperasi Desa Merah Putih
Sumatif Akhir Jenjang (SAJ) di SD Negeri Cidomas Kecamatan Cibugel Diikuti 42 Siswa
Jembatan yang Tak Kunjung Menyambung, Aspirasi Warga Sumedang Menanti Tanggapan Pemerintah
Acara Perpisahan Siswa Kelas XII SMA Negeri Rancakalong Dijalankan Secara Sederhana

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 18:09 WIB

BASNAS Sumedang Membantu Pembangunan Masjid Ar-Rohman di Tanjungsari

Rabu, 21 Mei 2025 - 16:53 WIB

Rencana Pendirian SMA Negeri Pamulihan Menuai Pro dan Kontra di Kalangan Masyarakat

Selasa, 20 Mei 2025 - 21:43 WIB

Kampung Cisoka Desa Citengah Surga Tersembunyi Tempat Bercengkerama dengan Alam Pegunungan

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:40 WIB

Simling Tanjungsari Mencuri Perhatian Masyarakat karena Layanannya yang Profesional

Senin, 19 Mei 2025 - 17:33 WIB

Sumatif Akhir Jenjang (SAJ) di SD Negeri Cidomas Kecamatan Cibugel Diikuti 42 Siswa

Berita Terbaru