HARIANSUMEDANG.COM – Korea Utara telah mengeluarkan peringatan nuklir baru kepada pihak Amerika Serikat.
Peringatan terkait aktivitasnya di Semenanjung Korea yang ditafsirkannya sebagai latihan untuk konflik bersenjata.
Pernyataan itu dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Pyongyang sebagai reaksi atas latihan militer AS dan Korsel yang sedang berlangsung.
Pada hari Senin, kantor berita KNCA merilis pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Korea Utara.
Baca Juga:
Prosesi Maulidur Rosul di Kesultanan Brunei Darussalam Diikuti 5.000 Peserta Berlangsung Meriah
Bagaimana Keadaan Sebenarnya di Bulan ? Simak Pembeberan Fakta Dari NASA ini
Viral Binatang Aneh Melintasi Sebuah Perkemahan di Montana Memicu Diskusi
Pernyataan menyoroti latihan “Ulchi Freedom Shield,” yang disebutnya sebagai “latihan militer gabungan provokatif berskala besar.”
“Latihan termasuk simulasi konfrontasi nuklir dengan DPRK, mengungkap sifat provokatif sebagai langkah awal menuju perang nuklir,” katanya.
Newsweek telah menghubungi Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat untuk memberikan komentar mengenai klaim Korea Utara.
Pada hari Senin, AS memulai latihan militer gabungan tahunannya dengan Korea Selatan .
Baca Juga:
Anak-anak Tanpa Kewarganegaraan Hidup di Tengah Lautan Sampah hadapi masa depan suram
Donal Trump Kembali Memimpin Peluang Untuk Tumbangkan Kamala Harris
New world Encyclopedia Tentang Revolusi Kemerdekaan di Indonesia ? Berikut Sepenggal Tulisannya
Latihan tahun ini difokuskan pada peningkatan kemampuan untuk menghadapi meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara.
Latihan ditetapkan akan berlanjut hingga 29 Agustus, melibatkan lebih dari 40 jenis latihan lapangan.
Termasuk latihan yang untuk mensimulasikan serangan rudal, pengacauan GPS, dan serangan siber.
Korea Selatan mengungkap latihan bilateral tersebut akan semakin memperkuat kemampuan untuk mencegah dan mempertahankan diri terhadap nuklir.
Namun, Pyongyang mengatakan latihan pertahanan ini mempersiapkan diri menghadapi konflik, dan menuduh kedua negara tengah berlatih “operasi pemenggalan kepala” terhadap rezim Kim Jong Un . ( TT ) ***