Sekilas Sejarah Berdirinya Kerajaan Tembong Agung Cikal Bakal Lahirnya Kabupaten Sumedang

- Pewarta

Minggu, 10 November 2024 - 16:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di sinilah di Citembong Girang Ganeas pada awalnya tempat diduga awal berdirinya Kerajaan Tembong Agung ( Foto : Inisumedang.com )

Di sinilah di Citembong Girang Ganeas pada awalnya tempat diduga awal berdirinya Kerajaan Tembong Agung ( Foto : Inisumedang.com )

HARIANSUMEDANG.COM – Kerajaan Tembong Agung adalah  satu kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Kabupaten Sumedang sekarang, sekitar abad 8 sampai 14.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Kerajaan Tembong Agung akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya Kerajaan Sumedang Larang yang kemudian menjadi Kabupaten Sumedang.

Kerajaan Tembong Agung didirikan oleh Prabu Guru Aji Putih 678 M tempat keratonnya  berada di  Kampung Citembong Girang  sekarang, masuk  Kecamatan Ganeas Sumedang.

Prabu Guru Aji Putih itu sendiri merupakan putra Bimaraksa atau Ratu Komara keturunan dari Wretikandayun.

Sedangkan Wretikandayun itu pendiri Kerajaan Sunda Galuh,  salah satu kerajaan tertua di Jawa Barat. Berdiri setelah Kerajaan Tarumanegara,.

Guru Aji Putih merupakan putra Ki Balangantrang, Patih Kerajaan Galuh. Setelah terjadinya perebutan kekuasaan di Galuh pada masa Sanjaya (723 – 732) dengan Purbasora dimenangkan oleh Sanjaya.

Ki Balangantrang berserta pengikutnya berupaya menghimpun kekuatan untuk merebut kembali Galuh dari tangan Sanjaya.

Balangantrang berhasil mendekati cicitnya Manarah, melalui tangan Manarah ini Ki Balangantrang berhasil merebut Galuh kembali,

Setelah berhasil merebut Galuh, tahta kerajaan diserahkan kepada Manarah dan Ki Balangantrang / Aria Bimaraksa pesiun sebagai patih Galuh.

Ketika itu pula, Guru Aji Putih pergi dari Galuh ke satu wilayah yang sekarang disebut Desa Cikoneng Ganeas mendirikan Kerajaan Tembong Agung.

Kemudian pindah ke kampung Muhara, Desa Leuwihideung  Kecamatan Darmaraja,  bekas-bekas keratonnya sekarang telah menjadi genangan Waduk Jatigede.

Bngunan keratonn Kerajaan Tembong Agung terbuat dari kayu, gaya atap julang ngapak menghadap ke alun-alun.

Prabu Guru Aji Putih menikah dengan Ratu Inten Dewi Nawang Wulan yang saat itu terkenal dengan kecantikannya dan kepandaiannya dalam benyanyi (nembang).

Prabu Guru Aji Putih melamarnya dengan membawa lima lembar sirih hitam dan tusuk konde.

Buah perkawinan Aji Putih dan Dewi Nawang Wulan ini lahir : Bratakusumah, Sokawayana, Harisdarma dan Langlangbuana.

Menurut kisahnya Prabu Guru Aji Putih ini kemudian masuk agama Islam dan mendirikan masjid yang diberi nama Masigit.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Juga membuat tempat wudlu di tujuh titik sumber mata air diantaranya adalah di Cikajaya, Cikahuripan, Cisundajaya dan Cilemahtama.

Setelah itu ia melanjutkan perjuangan ayahnya Resi Agung di Padepokan Cipeueut yang kemudian berganti nama menjadi Cipaku.

Prabu Guru Aji Putih dimakamkan di Kampung Cipeueut, Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang.

Ini salah satu versi Sejarah, versi lain menyebutkan Guru Aji Putih dari Galuh langsung menemukan suatu tempat di Kampung Muhara Desa Leuwihideung, tidak melalui dulu ke Ganeas.

( Tatang Tarmedi ) ***

Berita Terkait

Kades Ahmad Berpacu dengan Potensi Lokal   Membangun Desa  Gendereh Tandang  Makalangan
Zero AKI dan AKB di Sumedang Hanya Kecamatan Surian Tertinggi Kecamatan Jatinangor
P2TL Bendungan Cipanas Gelar Musyawarah Penetapan Ganti Kerugian Tanah Terdampak Bendungan
Saluran Parit Jalan Cimayang Dusun Carik Desa Kamal Tanjungmedar Sepanjang 70 Meter Diperbaiki
Antisipasi Bencana, TNI/POLRI dan Unsur Terkait di Tanjungsari Gelar Do’a Bersama dan Shalat Ghaib
Mafia Tanah Diduga Masih Gentayangan Awasi Tukar Guling Lahan – lahan Kas Desa Terdampak Tol Cisumdawu.
Para Pemilik Tanah Terdampak Bendungan Cipanas Diundang Rapat di GOR Desa Karanglayung
Usup Pemerhati Proyek ‘ Kenapa Proyek Bernilai Besar di Sumedang Didominasi Kontraktor Luar ? ‘
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 13 Desember 2024 - 17:32 WIB

Kades Ahmad Berpacu dengan Potensi Lokal   Membangun Desa  Gendereh Tandang  Makalangan

Jumat, 13 Desember 2024 - 16:01 WIB

Zero AKI dan AKB di Sumedang Hanya Kecamatan Surian Tertinggi Kecamatan Jatinangor

Jumat, 13 Desember 2024 - 05:49 WIB

P2TL Bendungan Cipanas Gelar Musyawarah Penetapan Ganti Kerugian Tanah Terdampak Bendungan

Kamis, 12 Desember 2024 - 17:27 WIB

Saluran Parit Jalan Cimayang Dusun Carik Desa Kamal Tanjungmedar Sepanjang 70 Meter Diperbaiki

Rabu, 11 Desember 2024 - 18:37 WIB

Antisipasi Bencana, TNI/POLRI dan Unsur Terkait di Tanjungsari Gelar Do’a Bersama dan Shalat Ghaib

Rabu, 11 Desember 2024 - 15:28 WIB

Para Pemilik Tanah Terdampak Bendungan Cipanas Diundang Rapat di GOR Desa Karanglayung

Selasa, 10 Desember 2024 - 18:11 WIB

Usup Pemerhati Proyek ‘ Kenapa Proyek Bernilai Besar di Sumedang Didominasi Kontraktor Luar ? ‘

Senin, 9 Desember 2024 - 17:59 WIB

Anak -Anak Sekolah Tidak Lagi Menyebrang Sungai Pengerjaan Jembatan Neglasari Hampir Rampung

Berita Terbaru