HARIANSUMEDANG.COM – Pemkab Sumedang terus berupaya untuk menekan angka kematian ibu hamil risiko tinggi (bumil resti).
Namun, dibalik gencarnya upaya tadi, masih saja ada ibu hamil risiko tinggi belum banyak terdeteksi petugas terkait.
Salah satunya, Ibu Remi, yang kini ngontrak rumah di RT 04 RW 08 Desa Jatisari Kecamatan Tanjungsari.
Kehidupan Ibu Remi pasca Covid -19 berada dalam grafik yang terpuruk, pemenuhan kebutuhan gizi anak dalam kandungannya pun mungkin saja tidak sesuai harapan.
Baca Juga:
Pemkab Sumedang Percepat Pembentukan Koperasi Merah Putih di Seluruh Desa dan Kelurahan
Belajar Sistem Pengelolaan Sampah Pemkab Sumedang Study Tiru ke Kabupaten Banyumas
SD-SD di Kecamatan Rancakalong Tidak Akan Menggelar Pentas Seni Pada Acara Kenaikan Kelas
Apalagi memeriksakan kehamilannya ke bidan yang di zaman sekarang di mana ada praktik bidan gratis. Untung saja ada bidan Sri Rahayu yang tidak saklek terhadap pasiennya.
Makan sehari-hari pun, seringkali didonasi dari pihak orang tua. Bila telat datangnya donasi, terpaksa mereka diam diri dengan perut keroncongan.
Biaya kontrakan rumah Rp. 450 ribu per bulannya, acapkali tidak tepat dibayar tiap bulan. Untung saja, katanya, pemilik rumah tidak terlalu menekan, meskipun telat bayar.
Pernah, katanya, diperiksakan ke Bidan Sri Rahayu, ternyata berdasar hasil pemeriksaan tensinya kala itu 160.
Baca Juga:
Kasek SD Negeri Sukasari Wasmana Hendrayana S.Pd : Kepala Sekolah itu Pemimpin Masyarakat Juga
SD Negeri Darmawangi Kecamatan Tomo Melaksanakan Sumatif Akhir Semester Genap TA 2024/2025
Pelaksanaan Asesmen Sumatif Akhir Tahun (ASAT) Hari Pertama di SMP Negeri Sukasari Berjalan Lancar
” Dari itulah saya tahu bahwa kehamilan saya risiko tinggi. Bidan bilang, kalau tidak bisa ditangani saya paling ke puskesmas, ” kata Remi.
Ibu Remi berharap, Ibu Plh Pj Bupati Sumedang Hj Tuti Ruswati bisa turun tangan membantu kesulitan hidupnya.
” Sama-sama wanita pasti bisa merasakan, untung bila persalinan saya bisa ditangani Bidan Sri, bila harus ke RSUD dari mana biayanya, ” keluhnya.
Pernah ia ikut BPJS, namun telah beberapa tahun tidak terbayarkan angsurannya, ” Berapa juta saya harus melunasinya,” ungkapnya. ( Tatang Tarmedi***
Baca Juga:
Jalan Gang di Desa Cibubuan Kecamatan Conggeang Akan Diperbaiki Secara Bertahap
Bupati H. Dony Ahmad Munir Cek Jalan Rusak dan Rambu Lalu-lintas di Jalan Raya Jatinangor