HARIANSUMEDANG.COM – Pemkab Sumedang terus berupaya untuk menekan angka kematian ibu hamil risiko tinggi (bumil resti).
Namun, dibalik gencarnya upaya tadi, masih saja ada ibu hamil risiko tinggi belum banyak terdeteksi petugas terkait.
Salah satunya, Ibu Remi, yang kini ngontrak rumah di RT 04 RW 08 Desa Jatisari Kecamatan Tanjungsari.
Kehidupan Ibu Remi pasca Covid -19 berada dalam grafik yang terpuruk, pemenuhan kebutuhan gizi anak dalam kandungannya pun mungkin saja tidak sesuai harapan.
Baca Juga:
Ketua APDESI Sumedang Terima Kunjungan Pengurus Solidaritas Insan Media dan Penulis ( SIMPe )
Kasek SD Negeri Citungku Rancakalong Adang S : ‘ Guru Tidak Bisa Diganti oleh Laptop atau Internet ‘
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Surian Untuk Tahun 2025 Dihadiri Anggota DPRD
Apalagi memeriksakan kehamilannya ke bidan yang di zaman sekarang di mana ada praktik bidan gratis. Untung saja ada bidan Sri Rahayu yang tidak saklek terhadap pasiennya.
Makan sehari-hari pun, seringkali didonasi dari pihak orang tua. Bila telat datangnya donasi, terpaksa mereka diam diri dengan perut keroncongan.
Biaya kontrakan rumah Rp. 450 ribu per bulannya, acapkali tidak tepat dibayar tiap bulan. Untung saja, katanya, pemilik rumah tidak terlalu menekan, meskipun telat bayar.
Pernah, katanya, diperiksakan ke Bidan Sri Rahayu, ternyata berdasar hasil pemeriksaan tensinya kala itu 160.
Baca Juga:
” Yang Lain Libur, Kami Tempur” Ungkap Salah Seorang Pemain Tim Sepakbola SMP Negeri 2 Conggeang
Beberapa Kepala Desa Keberatan Dana Desa Dialokasikan 20 Persen untuk Penyertaan Modal BUMDes
SMK Negeri Buahdua Akan buka Stand Teaching Factory ( Tefa ) Pada Milad SMP Negeri 2 Conggeang
” Dari itulah saya tahu bahwa kehamilan saya risiko tinggi. Bidan bilang, kalau tidak bisa ditangani saya paling ke puskesmas, ” kata Remi.
Ibu Remi berharap, Ibu Plh Pj Bupati Sumedang Hj Tuti Ruswati bisa turun tangan membantu kesulitan hidupnya.
” Sama-sama wanita pasti bisa merasakan, untung bila persalinan saya bisa ditangani Bidan Sri, bila harus ke RSUD dari mana biayanya, ” keluhnya.
Pernah ia ikut BPJS, namun telah beberapa tahun tidak terbayarkan angsurannya, ” Berapa juta saya harus melunasinya,” ungkapnya. ( Tatang Tarmedi***
Baca Juga:
Dibimbing Nenden Risda Wulandari SMP Negeri 2 Conggeang Rutin Setiap Akhir Pekan gelar Gelinus
Silsilah Kecamatan Darmaraja Berkaitan dengan Sejarah Kerajaan Tembong Agung di Leuwihideung