HARIANSUMEDANG.COM – Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran memastikan Polri tetap netral dalam Pemilu dan meminta masyarakat tak terpengaruh hoax.
Hal itu disampaikan usai ditemui Politisi PDIP Henry Yosodiningrat buntut pernyataan heboh soal arahan Kapolri untuk memenangkan salah satu paslon dalam Pilpres 2024.
Sementara itu, Henry Yoso dalam kesempatan itu menemui Kabaharkam untuk mengklarifikasi ucapannya yang heboh di media sosial.
Dia menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung dan memenangkan salah satu paslon di Pilpres 2024 dalam sebuah diskusi.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Sumbang Lahan Pribadi Seluas 20 Ribu Hektar untuk Konservasi Gajah di Aceh
“Saya sengaja datang kemari untuk meminta klarifikasi terkait dengan statement atau kegiatan (saya) pada waktu tanggal 9 lah keprihatinan Purnawirawan TNI/Polri pada waktu itu sempat viral.”
“Saya mengatakan bahwa ada perintah khusus dari Kapolri kepada Direktur Binmas di seluruh polda, kemudian berita itu jadi viral,” kata Henry di Baharkam Polri, Senin 12 Februari 2024.
Baca artikel lainnya di sini : Prabowo Sebut Indonesia Harus Kejar Ketertinggalan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Bidang STEM
Henry mengaku dirinya merencanakan mengkonfirmasi informasi pemenangan salah satu paslon tersebut ke Kapolri.
Baca Juga:
Cek Potensi Bahan Makan Bergizi Gratis, Prabowo Subianto Kunjungi Tambak Ikan Nila Salin di Karawang
Pilkada Jawa Barat 2024, Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan Menang hingga di Atas 60 Persen
Namun dia mengaku ada kebuntuan komunikasi sehingga tidak melakukan konfirmasi.
Lihat juga konten video, di sini: Bersama Prabowo dan Ratusan Ribu Warga di Sidoarjo, Jawa Timur, Gus Miftah Pimpin Sholawat
Dua hari belakangan, Henry mengaku beberapa Kapolda menelepon dirinya dan menyebut pernyataan Henry tidak benar adanya.
Lalu dirinya mengkonfirmasi ke Kabaharkam terkait kabar arahan kepada Dir Binmas untuk memenangkan salah satu paslon.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Minta Pemenang Piilkada dan yang Kalah Saling Kerja Sama untuk Layani Rakyat
Termasuk Teknologi MLFF, Pemerintah Indonesia Kaji Teknologi Tol yang Efektif, Efisien dan Terbaik
“Kemudian telepon saya beliau mengatakan sudah mengkonfirmasi dengan Pak Kapolri dan sudah terkonfirmasi.”
“Bahwa informasi itu tidak betul memberikan arahan kepada Dir Binmas ada lima poin seperti saya sampaikan itu,” ucap Henry menirukan perkataan Kabaharkam.
Henry menegaskan kedatangannya merupakan inisiatif pribadi.
Ia khawatir dengan informasi isu arahan Kapolri yang ia dapat lewat grup WhatsApp tersebut.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Saya sampaikan itu semata karena kecintaan saya terhadap negeri ini.”
“Melebihi kecintaan saya terhadap diri saya sendiri, begitu juga kecintaan saya terhadap institusi Polri,” tukas Henry.
Fadil kembali menegaskan, Polri netral dalam Pemilu dan tidak akan berpolitik praktis.
Sebab semua telah diatur dalam UU tentang kepolisian dam Peraturan Polisi.
“Kemarin ada sebuah fenomena, namun setelah bertemu dan saya menjelaskan beliau bisa paham,” ujar Komjen Fadil Imran, Selasa (12/2/2024).
“Kita semua ini dari zaman sekolahan sampai sekarang doktrin itu juga melekat dalam diri kita.”
“Etika pengabdian kita sebagai insan Bhayangkara saya kira itu menjadi fondasi, etika kenegaraan kita juga menjadi pegangan buat kita semua,” tegas Fadil.
Fadil mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh hoaks agar tidak mendapatkan informasi yang menyesatkan.
“Saya kira masyarakat jangan terpengaruh informasi-informasi yang hoaks.”
“Oleh sebab itu perlu klarifikasi, perlu mencari sesuatu hal jangan mudah terpancing hoaks.”
“Perlu komunikasi agar tidak terpancing dengan informasi yang salah dan menyesatkan,” katanya.***
Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional 24jamnews.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Cekfaktanya.com dan Seleb.news