SMP Negeri 2 Tanjungsari Raih Lagi Penghargaan Sekolah Percontohan SBI Tingkat Nasional

- Pewarta

Rabu, 31 Juli 2024 - 14:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dokumentasi saat SMP Negeri 2 Tanjungsari baru-baru ini meraih penghargaan sekolah percontohan SBI Tingkat Nasional ( Dok.Hariansumedang.com / Nana Suryana )

Dokumentasi saat SMP Negeri 2 Tanjungsari baru-baru ini meraih penghargaan sekolah percontohan SBI Tingkat Nasional ( Dok.Hariansumedang.com / Nana Suryana )

HARIANSUMEDANG.COM — SMP Negeri 2 Tanjungsari kembali unjuk gigi di level nasional, kali ini diundang ikut serta gelar pameran dalam rangka peringatan ulang tahun ke-15 SEAQIS Pentadecafiesta.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

SEAQIS Pentadecafiesta itu adalah Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Science (SEAQIS) “SEAQIS PENTADECAFIESTA”,

SMP Megeri 2 Tanjungsari Kabupaten Sumedang diundang bersama 20 sekolah dari 55 sekolah pelaksana program Sekolah Berketahanan Iklim se-Indonesia, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Tidak hanya itu, peserta 6 negara ASEAN sebagai mitra SEAMEO-SEAQIS, turut andil dalam serangkaian kegiatan di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Lantai 1 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Jakarta Pusat.15/07/2024

Acara ini juga dihadiri oleh tamu undangan, termasuk Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Temu Ismail, S.Pd., M.Si..

Direktur Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Putra Asga Elevri, S.Si., M.Si., serta Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Dr. Yogi Anggraena, S.Si., M.Si.

Kegiatan ini terdiri dari seminar, gelar wicara, dan pameran pendidikan berketahanan iklim dengan tema “Menumbuhkan Kesadaran Pentingnya Pendidikan Perubahan Iklim di Tengah Pesatnya Transformasi Digital”.

” Guru hadir sebagai ujung tombak dan sekolah sebagai fasilitas bagi siswa. Kita perlu mempersiapkan mereka untuk masa depan”. demikian Sekretaris Jenderal GTK Kemendikbud Ristek menyampaikan kata pembukanya.

Pada kesempatan ini, SMPN 2 Tanjungsari menerima penghargaan sebagai sekolah percontohan SBI nasional dari Dirjen GTK Kemendikbudristek, sebagai pengakuan atas dedikasi dan upaya dalam implementasi program SBI.

SMPN 2 Tanjungsari tidak hanya terlibat aktif dalam pameran pendidikan, tetapi juga menjadi narasumber dalam gelar wicara serta seminar nasional untuk berbagi pengalaman dan praktik baik atas implementasi Program SBI.

Narasumber dari SMPN 2 Tanjungsari, Helsy Elselia, M.Pd., bersama dengan SD Sukatani Cianjur, SD Alam Pacitan Jawa Timur, dan SMAN 2 Kota Bandung, mewakili sekolah-sekolah berketahanan iklim yang diundang dalam perayaan HUT SEAQIS ke-15.

Kepala SMPN 2 Tanjungsari, Sudrajat, S.Pd.,M.M.Pd., menyatakan, sangat mengapresiasi kepada SEAQIS yang telah menginisiasi kegiatan Seminar Nasional, Gelar Wicara dan Pameran Pendidikan Berketahanan Iklim yang diikuti oleh seluruh peserta Sekolah Berketahanan Iklim di Indonesia.

” Mudah -mudahan kegiatan ini bisa menambah wawasan dan pengalaman bagi kami serta bisa menginspirasi bagi sekolah lain untuk menjadi bagian dari komunitas Berketahanan Iklim .” katanya.

Dalam pameran pendidikan, SMPN 2 Tanjungsari menampilkan inovasi-inovasi terkini dalam program SBI, termasuk proyek-proyek yang menginspirasi serta produk-produk kreatif hasil karya siswa dan guru.

Sebagai sekolah percontohan Sekolah Berketahanan Iklim (SBI) nasional, SMPN 2 Tanjungsari memiliki berbagai program unggulan dalam manajemen pengolahan sampah, baik organik maupun anorganik.

Pengelolaan sampah ini dirancang untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta mengajarkan siswa tentang pentingnya pengelolaan limbah yang efektif dan berkelanjutan.

Pengolahan sampah organik di SMPN 2 Tanjungsari mencakup berbagai teknik inovatif yang bertujuan untuk mendaur ulang dan memanfaatkan limbah organik yang dihasilkan oleh sekolah.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Sementara itu, pengolahan sampah anorganik dilakukan sepenuhnya di sekolah, memastikan bahwa setiap jenis sampah mendapatkan penanganan yang tepat dan tidak mencemari lingkungan sekitar.

Sampah basah: sisa makanan, bakso, makanan bersaus, ikan, ayam dimasukan ke dalam Sumur resapan.Sumur resapan mengolah sampah basah dengan menyerap dan memproses limbah organik, mengurangi limbah, mengendalikan bau, dan mencegah pencemaran air tanah.

Kulit buah-buahan dan sayuran diolah melalui Bioreaktor .
Sampah sayuran jenis rempah-rempah dan bumbu dapur diolah melalui Tabung Pengolah Pestisida Nabati
Sampah anorganik yang dihasilkan di sekolah dikelola dan diselesaikan sepenuhnya di sekolah.

Pengelolaan ini mencakup pemilahan, daur ulang, dan pemanfaatan kembali material yang dapat digunakan. Dengan demikian, SMPN 2 Tanjungsari tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan, tetapi juga mengedukasi siswa tentang pentingnya tanggung jawab terhadap limbah yang mereka hasilkan.

Melalui program-program ini, SMPN 2 Tanjungsari berkomitmen untuk menjadi sekolah yang ramah lingkungan dan memberikan contoh nyata dalam implementasi pendidikan berbasis lingkungan.

Program ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran dan pengetahuan siswa tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Berawal dari Pandemi Covid-19 yang telah memaksa perubahan besar dalam pendidikan, mendorong guru untuk cepat beradaptasi dengan pembelajaran digital dan strategi komplementer guna mengatasi learning loss akibat pembatasan interaksi tatap muka dan keterbatasan akses sumber belajar.

Di SMP Negeri 2 Tanjungsari, pendekatan holistik dan integratif diterapkan melalui program Duta AKSI (Agamis, Kreatif, Sinergis dan Inovatif) yang meningkatkan semangat belajar dan kreativitas siswa melalui proyek berbasis tematik Sake Sapo (Satu kelompok satu tabulampot) tanaman jeruk santang.

Program Sekolah Berketahanan Iklim sejalan dengan adaptasi dan inovasi ini, memanfaatkan strategi pembelajaran fleksibel untuk membangun sistem pendidikan yang tangguh, responsif terhadap perubahan iklim, dan berkelanjutan meskipun menghadapi tantangan pandemi.

Program Sekolah Hijau Tandur Gaspol (Tanaman dunia sayur mayur Guru dan Anak satu polybag) di SMP Negeri 2 Tanjungsari merupakan upaya peningkatan perhatian global terhadap isu perubahan iklim dan penurunan kualitas lingkungan hidup.

Sebagai institusi pendidikan, SMP Negeri 2 Tanjungsari merasa bertanggung jawab untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler.

SMP Negeri 2 Tanjungsari memiliki keterbatasan lahan pertanian. Hal ini mendorong sekolah untuk mencari alternatif lain yang lebih efisien dalam memanfaatkan ruang yang tersedia, seperti dinding tembok dan pagar. Oleh karena itu, konsep Vertical Garden menjadi solusi yang ideal, memungkinkan tanaman tumbuh secara vertikal dan memanfaatkan area yang biasanya tidak digunakan untuk pertanian.

Sekolah juga memilih media tanam menggunakan polybag atau botol mineral bekas dengan teknik kapiler atau sumbu karena beberapa alasan praktis dan edukatif.

Penggunaan botol mineral bekas mendukung program daur ulang dan ramah lingkungan, mengajarkan siswa tentang pentingnya mengurangi limbah plastik.

Teknik kapiler atau sumbu dengan media tanam air dan media berpori sangat efisien dalam penggunaan air, yang merupakan sumber daya alam yang perlu dijaga keberlanjutannya.

Teknik ini memungkinkan tanaman untuk mendapatkan air secara berkelanjutan tanpa perlu penyiraman manual yang sering, sehingga mengurangi beban kerja dan memastikan tanaman tetap terhidrasi dengan baik.

Selain itu, program ini dapat memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh bagi siswa tentang teknik bercocok tanam modern.

Dengan menanam di lahan vertikal seperti dinding tembok atau pagar, siswa dapat melihat langsung bagaimana tanaman tumbuh dan berkembang dalam kondisi yang tidak konvensional. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan minat dan kesadaran mereka terhadap pertanian serta pentingnya menjaga lingkungan sekitar.

Hal ini juga mendukung kurikulum pendidikan yang berfokus pada keterampilan praktis dan pengetahuan lingkungan, membuat siswa lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
Kantin Pujasi (Pusat Jajanan Siswa) merupakan Implementasi visi “Sinergis” DUTA AKSI. Pujasi tersedia sebagai tempat jajanan sehat bagi seluruh warga SMP Negeri 2 Tanjungsari.

Program ini merupakan salah satu solusi untuk mencegah siswa keluar dari lingkungan sekolah saat istirahat. Pujasi terbentuk melalui kerjasama dan kemitraan dengan pedagang sekolah dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Dengan adanya Pujasi, sekolah dapat mengawasi bahwa makanan dan minuman yang dijual memenuhi aspek kesehatan dan layak konsumsi.

Program Bapica (Bawa Piring dan Cangkir). Program ini mendukung kampanye global untuk mengurangi limbah plastik dengan cara mengurangi penggunaan bahan plastik.

Semua warga sekolah, siswa, guru dan tenaga kependidikan diwajibkan membawa piring dan cangkir dari rumah sendiri. Kantin sekolah tidak menggunakan plastik sebagai wadah jajanan.

Sekolah bebas dari sampah, menanamkan “mentalitas dan budaya” bahwa masalah sampah menjadi tanggung jawab secara individual “Sampahku Tanggung Jawabku”.
Membentuk Duta Siswa: Menunjuk siswa sebagai duta untuk mempromosikan program.

Contoh Teladan Guru: Menjadikan guru sebagai teladan dalam implementasi program.Menyampaikan progres program secara rutin kepada siswa.
Mengaitkan program dengan kegiatan intrakurikuler dan P5.Memberikan penghargaan sebagai bentuk
kepada siswa.Melakukan evaluasi berkala untuk menilai efektivitas program.

Melibatkan orang tua dalam mendukung dan memahami program.
Tersedianya tabulampot sebanyak 480 pot dan 1000 lebih batang jeruk santang. Panen Sayuran seperti kangkung, timun, bayam, sawi, pakcoy, kacang panjang, buncis, cabe rawit, cabe keriting, cabe merah, seledri, brokoli, buncis, terong.

Siswa memiliki pengalaman belajar dalam merawat tanaman.Tumbuh sikap mental positif pada diri siswa.

Perayaan HUT SEAQIS ke-15 ini tidak hanya merupakan momen untuk merayakan pencapaian dalam Program SBI, tetapi juga menjadi wadah bagi sekolah-sekolah untuk saling menginspirasi dan berbagi praktik terbaik untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya pendidikan perubahan iklim di tengah pesatnya transformasi digital.

SMP Negeri 2 Tanjungsari, dengan dedikasi dan inovasinya, telah mendapatkan legasi yang mengesankan sebagai Sekolah Percontohan Sekolah Berketahanan Iklim Nasional.

Melalui komitmennya yang konsisten dan pencapaian yang luar biasa, SMPN 2 Tanjungsari tidak hanya menciptakan dampak positif di lingkungannya, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain dalam menghadapi tantangan pendidikan global.

Dengan legasi ini, SMPN 2 Tanjungsari terus menerangi jalan menuju pendidikan yang lebih berkelanjutan dan berdaya tahan di masa depan.

( NSH ) ***

 

Berita Terkait

PJ Bupati Sumedang Optimis Desa Kutamandiri Jadi Percontohan P2WKSS Tingkat Provinsi
SD Negeri Mekarwangi Jatinangor Akan Gelar Karya P5 dengan Tema ‘ Hidup Sehat dengan TOGA ‘
Pembangunan Infrastruktur di Desa Cilembu Bermodal Sinergitas Pemerintah dan Masyarakat
SIMPE Luncurkan Program Kerja Unggulan Diantaranya Memberikan Jamsos Ketenagakerjaan
Antisipasi Krisis Air Bersih Pemdes Kutamandiri Kecamatan Tanjungsari Bangun Sumur Bor di Dua RW
Tim Dony – Fajar Umumkan Kemenangan Sementara 51,06 Persen Hasil Quick Countnya
Aksi Stunting Award 2024 Kabupaten Sumedang Borong Tiga Penghargaan Penting
Miris Lambatnya Pembangunan SD Negeri Padasuka Kecamatan Sukasari Ganggu Proses Belajar Siswa
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 21:50 WIB

PJ Bupati Sumedang Optimis Desa Kutamandiri Jadi Percontohan P2WKSS Tingkat Provinsi

Selasa, 3 Desember 2024 - 15:53 WIB

SD Negeri Mekarwangi Jatinangor Akan Gelar Karya P5 dengan Tema ‘ Hidup Sehat dengan TOGA ‘

Minggu, 1 Desember 2024 - 13:27 WIB

Pembangunan Infrastruktur di Desa Cilembu Bermodal Sinergitas Pemerintah dan Masyarakat

Sabtu, 30 November 2024 - 17:42 WIB

SIMPE Luncurkan Program Kerja Unggulan Diantaranya Memberikan Jamsos Ketenagakerjaan

Kamis, 28 November 2024 - 18:27 WIB

Antisipasi Krisis Air Bersih Pemdes Kutamandiri Kecamatan Tanjungsari Bangun Sumur Bor di Dua RW

Rabu, 27 November 2024 - 21:53 WIB

Tim Dony – Fajar Umumkan Kemenangan Sementara 51,06 Persen Hasil Quick Countnya

Rabu, 27 November 2024 - 11:34 WIB

Aksi Stunting Award 2024 Kabupaten Sumedang Borong Tiga Penghargaan Penting

Selasa, 26 November 2024 - 15:59 WIB

Miris Lambatnya Pembangunan SD Negeri Padasuka Kecamatan Sukasari Ganggu Proses Belajar Siswa

Berita Terbaru