Berjuang Terus Menaiki  Tangga Demi Tangga  Keimanan Hingga Menemui Bentuknya

- Pewarta

Minggu, 18 Agustus 2024 - 05:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Baru aku paham, keselamatan dari keimanan yang aku pegang tidak perlu berisiko menaiki anak tangga. Karena nilai keselamatannya sama saja dengan keimanan karena kabar. ( Ilusterasi diedit.com )

Baru aku paham, keselamatan dari keimanan yang aku pegang tidak perlu berisiko menaiki anak tangga. Karena nilai keselamatannya sama saja dengan keimanan karena kabar. ( Ilusterasi diedit.com )

HARIANSUMEDANG.COM —  Menaiki tangga demi tangga dengan jerih-payah dan nafas terengah, ternyata aku bisa berdiri di atas tangga langit menyaksikan indahnya keimanan.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Keimananku pada awalnya kabar dari orang-orang yang kupercaya  tidak akan membohongiku. Mereka terutama orang tua, Bapak dan Ibu, memberikan pemahaman tentang itu.

Aku telan mentah-mentah pemahaman dari mereka itu, karena aku yakin pemahaman itu tidak akan meracuniku, apalagi mereka katakan , ” Itu keselamatanmu.”

Dan, memang, ketika aku jalankan keimanan itu, hidupku di dunia jadi damai, sejuk dan nyaman. Kondisi ini sebenarnya telah cukup bagiku. Mau cari cara yang mana lagi.

Tapi, usia kian dewasa, derajat  itu kurasakan bagaikan masih di bawah anak tangga. Aku bisa damai, nyaman dan sejuk hidup  masih berpondasi  dari kabar orang tua.

Memang, dari modal itu saja, aku bisa selamat. Tapi, aku merasa seolah kurang pegangan untuk lebih meyakinkan keimananku.

Aku ingin menaiki tangga lebih atas lagi agar kabar tentang  keimanan itu lebih terbentuk  lagi wujudnya. Dengan demikian, aku bisa lebih punya pegangan untuk menjalani keimanan itu.

Mulanya aku mendengar sendiri suara keimanan tadi. Suara itu masih terdengar sayup tapi merindingkan bulu kuduk. Aku mematung berdiri menghayati suara keimanan itu.

Dari semenjak itulah aku semakin yakin bahwa kabar keimanan dari Bapak dan Ibu itu benar adanya. Keimananku semakin kokoh menembus di relung hati paling dalam.

Tapi, manusia kadang bisa serakah akan kepemilikan sesuatu. Akupun begitu, diam di tangga keimanan itu terasa kurang cukup, aku tidak ingin hanya mendengar, namun ingin melihat sendiri bentuk keimanan tadi.

Kunaiki anak tangga berikutnya, terus kunaiki hingga seperti berada di ujung langit. Aku bergetar merasakan begitu tingginya jarak hingga ke bawah.

Namun di tengah ketakutan akan ketinggian itu, aku seperti melihat wujud keimanan yang selama ini kupegang. Ia tampak utuh, suara dan bentuknya.

Baru aku paham, keselamatan dari keimanan yang aku pegang tidak perlu berisiko menaiki anak tangga. Karena nilai keselamatannya sama saja dengan keimanan karena kabar.

Hanya bedanya, mereka yang miliki derajat keimanan dengan bisa melihat utuh wujud keimanan itu bisa lebih meyakinkan dan bersyiar kepada orang-orang.

Karena pada hakekatnya, perjalanan menaiki anak tangga keimanan tadi, adalah pendulangan akan nilai-nilai firman-firman kitab kesejatian diri. ( Tatang Tarmedi ) ***

Berita Terkait

Jari-jari Anda memberi tahu banyak hal tentang kepribadian Anda. Jenis jari apa yang Anda miliki?
Sumedang Membutuhkan Sosok Pemimpin  Berkarakter ‘ Dasa Marga Raharja ‘
Pil KB Untuk Pria Kini Dalam Proses Pengujian 16 Pria Inggris Terlibat Didalamnya
Pecinta Batu Akik Menanti ‘Demam Batu Akik’ Kapan Menjangkit Negeri Ini Kembali
Perlu Anda Ketahui Sepuluh Trik  Kunci Rahasia di Komputer Yuk simak selengkapnya
Kontroversi Penggunaan AI dalam Seni Apakah Ini Masa Depan atau Ancaman bagi Seniman?
Belaian Sensitif Patah Tulang Penis Hingga Kontrasepsi Kuno Perlu Pasutri Ketahui
Suku Asmat Dari Pemburu Pemuja Kayu Hingga Pengukir Karya Seni yang Megah
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 14 September 2024 - 19:10 WIB

Jari-jari Anda memberi tahu banyak hal tentang kepribadian Anda. Jenis jari apa yang Anda miliki?

Jumat, 30 Agustus 2024 - 15:31 WIB

Sumedang Membutuhkan Sosok Pemimpin  Berkarakter ‘ Dasa Marga Raharja ‘

Minggu, 18 Agustus 2024 - 05:56 WIB

Berjuang Terus Menaiki  Tangga Demi Tangga  Keimanan Hingga Menemui Bentuknya

Rabu, 14 Agustus 2024 - 05:31 WIB

Pil KB Untuk Pria Kini Dalam Proses Pengujian 16 Pria Inggris Terlibat Didalamnya

Kamis, 25 Juli 2024 - 12:48 WIB

Pecinta Batu Akik Menanti ‘Demam Batu Akik’ Kapan Menjangkit Negeri Ini Kembali

Senin, 22 Juli 2024 - 23:08 WIB

Perlu Anda Ketahui Sepuluh Trik  Kunci Rahasia di Komputer Yuk simak selengkapnya

Sabtu, 20 Juli 2024 - 16:56 WIB

Kontroversi Penggunaan AI dalam Seni Apakah Ini Masa Depan atau Ancaman bagi Seniman?

Minggu, 14 Juli 2024 - 03:32 WIB

Belaian Sensitif Patah Tulang Penis Hingga Kontrasepsi Kuno Perlu Pasutri Ketahui

Berita Terbaru