HARIANSUMEDANG.COM – Mengembangkan kurikulum yang inovatif dan dinamis di sekolah sangatlah penting, sayang tidak banyak sekolah yang melakukan itu.
Berdasar penelusuran hariansumedang.com sedikitnya ada empat sekolah di Kabupaten Sumedang yang terlihat bergerak ke arah dinamis, kreatif dan inovatif.
1. SMP Negeri 2 Tanjungsari
Terutama dalam dua tahun terakhir ini, sekolah yang digawangi Sudrajat ini mampu bermetamorfosa menjadi sekolah hijau dan bebas sampah.
Baca Juga:
Pelepasan Siswa Kelas IX SMP Negeri 4 Pamulihan Kasek Deni Kurniawan Menitikan Air Mata Haru
SMP Negeri 2 Tanjungsari Gelar Karya P5 Mengusung Tema Membangun Jiwa Kewirausahaan
Ini diawali dengan pembangunan Pusat Jajanan Siswa (Pujasi), dimana setiap siswa setiap harinya diwajibkan bawa piring dan sendok.
Sementara, pedagang yang tadinya bermangkalan di luar sekolah, dikumpulkan dalam satu dua lokasi dan mereka tidak diperbolehkan menjual produk yang pakai kemasan.
Dengan demikian, siswa membeli makanan yang hanya bisa ditumpahkan ke dalam piring, dan mereka memakannya dengan sendok.
Sekolah ini pun mampu menggerakkan siswanya untuk mengolah sampah dan limbah menjadi produk-produk olahan bermanfaat.
Misal, bahan-bahan sampah plastik yang dijadikan tikar, tempat duduk, akseoris lampu dan masih banyak lagi jenis olahan lainnya.
Baca Juga:
Petugas Sorlip Surat Suara Pilkada Di Sumedang Jalankan Tugasnya Mulai Minggu 3 November
Susunan Perangkat Daerah Baru Pemkab Sumedang Diantaranya Terbentuk Dinas Kebakaran
Melihat Ketersediaan Anggaran Rehab Kantor Desa Narimbang Akan Dikerjakan Secara Bertahap
2. SMA Negeri Tanjungkerta
Terutama sejak dipimpin Ajat Sudrajat, sekolah ini telah masuk ke jalur sekolah dengan nol rupiah pungutan.
Kepsek wanti-wanti mengisyaratkan agar program sekolah harus disesuaikan dengan ketersediaan anggaran BOS.
Tidak perlu membangun program muluk-muluk hingga pada akhirnya bisa berpotensi lahirnya pungutan.
Baca Juga:
Paslon Bupati / Wakil Bupati Dony Ahmad Munir dan Fajar Aldila Turun Ke Conggeang Kota
Kucing Aneh di Jembarwangi Sumedang Mungkinkah Sejenis Prionailurus viverrinus di Bangladesh ?
Pemerintah Desa Bugel Bangun Sarana Olahraga Untuk Mendongkrak Ekonomi Masyarakat
Program sekolah harus berbasis ramah biaya, contoh perpisahan siswa bisa disatukan dengan pentas kreasi seni dimana program itu bisa didanai BOS.
Study Tour tidak perlu dijalankan ke tempat jauh, cukup di sekitar dekat dengan sekolah saja, dengan demikian orang tua siswa tidak perlu mengeluarkan biaya.
3. SMP Negeri 4 Pamulihan
Sekolahnya berada di wilayah terpencil di Desa Cinanggerang Kecamatan Pamulihan.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Meskipun berada di wilayah terpencil, namun sekolah ini telah tumbuh menjadi sekolah berdokumentasi digital.
Sejak awal ditugaskan selaku Kepsek SMP Negeri 4 Pamulihan, Deni Kurniawan mampu menata lingkungan sekolah dengan tanaman hias.
Ia terjun sendiri menata lingkungan sekolah hingga terasa nyaman dan sedap dipandang.
Dalam seminggu, Deni menerapkan program pembiasaan yang wajib dilaksanakan peserta didik.
Senin Patriot diisi Upacara dan Kedisiplinan, Selasa dan Rabu Serasi yaitu Selasa Rabu Literasi.
Kamis, Kalanada, yaitu Kamis Lagu Nasional dan Daerah, Jumat Jedor yaitu Jum’at Do’a Olahraga Resik.
Selain itu, program P5 di SMP Negeri 4 Pamulihan dijalankan secara sungguh-sungguh.
Gangstar (Gabungan Seni Tari Nusantara) satu produk P5 telah dijalankan dimana kelompok siswa bisa menciptakan madlay tarian nusantara yang menjadi ciri khas peserta didik SMP Negeri 4 Pamulihan.
4. SD Negeri Hegarmanah
Geliat perubahan di sekolah ini lebih terasa ketika kepemimpinan Ofiya Nisah, SD Negeri Hegarmanah
Ia ikut serta pelatihan Global Citizenship Education (GCED), program pendidikan Unesco,. dampaknya, SDN Hegarmanah di dikenal hingga ke Asia Pasifik.
SD Negeri Hegarmanah telah berhasil kembangkan program Teras Hijau memanpaatkan areal Dak yang kosong di atas bangunan kelas lima.
Dak kosong itu dipasang paranet untuk melindungi puluhan polybag berisi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.
Adapun komoditas sayuran yang ditanam berupa bayam, kangkung, sawi, cengek, cabe rawit, tomat dan tanaman rempah.
Akhirnya, siswa-siswi SD Negeri Hegarmanah riang gembira memanen sayuran hasil tanamnya sendiri.
Tidak hanya siswa-siswi, sebagian orang tua siswa pun turut menyaksikan kegembiraan anak-anaknya panen sayuran.
Bahkan sebagian orangtua kebagian jatah hasil pasakannya. Bahkan, sebagiannya lagi membawanya ke rumah. (Tatang Tarmedi) ***