HARIANSUMEDANG.COM– Selama ini, pembelajaran menulis kepada siswa, terkendala miskinnya kreativitas guru dan sempitnya pengembangan image siswa terhadap keberadaan tema.
Berangkat dari permasalahan tadi, Sutarman Guru Bahasa Indonesia yang diberi tugas tambahan selaku Kepala SMPN 7 Sumedang, menemukan model baru dalam sistem pembelajaran menulis untuk siswa.
Model baru pembelajaran menulis tersebut bertajuk Pembelajaran Kooperatif Berbasis Kecerdasan Interpersonal, satu desertasi yang mengantarkan Sutarman meraih gelar Doktor dengan hasil cum laude.
BACA JUGA:
Prabowo Subianto Dorong Industri Pertahanan RI Kembangkan Kapal Serang Ringan Destroyer Anti Deteksi
Israel Kian Membabi Buta Bikin Wilayah Gaza Porak Poranda Dikhawatirkan Memicu Perang Dunia
Dikatakannya, sistem itu telah mengalami uji coba di 3 sekolah, yakni SMPN 1 Situraja, SMPN 2 Jatinunggal dan SMPN 2 Wado,
dipresentasikan di depan para penguji Guru Besar dari UPI.
Berdasar uraiannya, sistem ini dimulai dengan penugasan menulis kepada kelompok siswa dengan tema tertentu, masing-masing siswa diberi kewajiban untuk mengoreksi tulisan siswa lainnya.
Dengan demikian, masing-masing siswa dilatih untuk bisa mengkritik hasil tulisan rekannya,
bagi yang dikritik pun, harus belajar untuk menerima kritikan dari temannya pula.
Hasil koreksian temannya tadi dikembalikan kepada siswa penulis pertama untuk diperbaiki, hasil perbaikan tadi akhirnya diperiksa oleh guru pembimbing.
Sutarman awali karir guru tetapnya di SMP Negeri Tarikolot Wado, ia pernah meraih predikat Guru Berpresrasi Tingkat Kabupaten Sumedang tahun 2004 dan masuk 5 besar Guru Berprestasi Tingkat Jabar. (Tatang Tarmedi)***