HARIANSUMEDANG.COM – Dari waktu ke waktu, ada saja kebiasaan yang suka ada di bulan ramadhan, perlahan menjadi jarang dan akhirnya menghilang.
Meskipun belum sama sekali menghilang, kolek kolang – kaling yang telah lama menemani Muslim berbuka puasa, kini mulai jarang dihidangkan.
Entah kenapa, makanan khas berbuka puasa itu seolah mengerdil eksistensinya di bulan suci, mungkinkah ia tergilas makanan lain yang lebih modern atau nemang bahan bakunya sulit dicari.
Terlepas dari itu semua, kolek kolang kaling atau cangkaleng istilah Sunda memang sangat relepan untuk menu berbuka puasa.
Baca Juga:
Kolam Renang Panyindangan Pilihan Keluarga untuk Berenang Nikmati Sensasi Air Pegunungan
Bulan Purnama Alat Meditasi Untuk Mempercepat Terkabulnya Do’a Kepada Yang Maha Pengatur ?
40 Siswa Peserta Program Pembinaan di Barak Kodim 0610 Mengikuti Tahapan Akhir Program
Sebelum makan nasi, orang terlebih dahulu makan kolek kolang – kaling, lidah kelu karena seharian tidak terlewati makanan, akhirnya menjadi manis dan sedaaaap.
Biji kolang kaling direbus hingga satu atau dua jam, biasanya bijinya dikerat lagi jadi tiga atau empat bagian , sediakan santan.
Santan satu gelas dicampur lagi dengan dua atau tiga gelas air, masukkan keratan gula aren dan keratan biji kolang – kaling itu sendiri. Tambahkan pewangi.
Kolek kolang – kaling siap dihidangkan ke dalam mangkuk kecil arau gelas. (Tatang Tarmedi) ***
Baca Juga:
BRIN Membeberkan Kriteria Daging Kurban yang Layak Dikonsumsi Termasuk Memiliki SKKH
Gaya Kepemimpinan Out of The Box KDM Jawa Barat Jadi Titik Perbincangan Nasional
Rumah Makan Leces Gaul Jagonya Sate Dadakan Lokasi Jalan Simpang – Parakanmuncang